loading...
AS dan China Berebut Kuasai Bulan. FOTO/ IFL SCIENCE
NEW YORK - Hubungan panas antara Amerika Serikat ( AS) dan China tak hanya terjadi di bumi, ketegangan kedua negeri ini dibawa hingga ke bulan.
AS secara resmi telah mengklaim kutub selatan Bulan dengan mendaratkan pesawat luar angkasa Odysseus secara sukses. Misi ini merupakan langkah besar bagi Gedung Putih dalam mewujudkan pangkalan permanen di Bulan. Namun, AS mungkin tidak sendirian di permukaan bulan.
Kepala NASA Bill Nelson secara terbuka mengungkapkan kekhawatirannya jika China berhasil mencapai kutub selatan Bulan terlebih dahulu.
“Saya tidak punya kekhawatiran bahwa China akan menyerang sebelum kita dahulu,” kata Nelson kepada pers saat seperti dilansir dari The Sun.
“Saya pikir China mempunyai rencana yang sangat agresif. Saya pikir mereka ingin mendarat sebelum kita, karena hal itu mungkin akan merasa lebih canggih,'' tambah Nelson.
Perseteruan yang sedang berlangsung antara AS dan China telah memicu kebangkitan perlombaan luar angkasa seperti yang terjadi di tahun 1960-an.
Tugas yang lebih sulit daripada mengirim manusia ke Bulan adalah membangun infrastruktur jangka panjang di mana manusia dapat bertahan hidup di luar planet.
Nelson memperingatkan bahwa China mungkin akan mengklaim wilayah di Bulan dan melarang AS untuk mendarat di sana.
NASA menargetkan September 2026 untuk misi Artemis III, penugasan manusia pertama di Bulan sejak Apollo 17.
Nelson mengatakan dia yakin AS akan mengalahkan China dalam perlombaan ke Bulan, meskipun China memiliki rencana yang agresif untuk mendarat di sana terlebih dahulu.
(wbs)
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya