Mendes Yandri Lapor ke Dasco 2 Desa di Bogor Dilelang

4 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto mengungkap dua desa di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, saat ini tengah dilelang oleh sebuah perusahaan.

Hal itu disampaikan Yandri dalam audiensi dengan sejumlah serikat tani dan nelayan di DPR, Rabu (24/9). Audiensi dipimpin Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad memperingati Hari Tani Nasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada dua desa sekarang di Bogor, di Kecamatan Sukamakmur, yaitu Desa Sukamulya dan Sukaharja lagi dilelang Pak Dasco," kata Yandri.

Politikus PAN itu mengatakan dua desa tersebut telah berdiri sejak 1930, jauh sebelum Indonesia merdeka. Namun, pada sekitar tahun 1980, kata dia, salah satu perusahaan mengagunkan atau menjadikan keduanya sebagai jaminan.

Desa ini berdiri tahun 1930, sebelum merdeka, tapi ketika tahun 80, ada salah satu perusahaan, Gunung Makmur, apa itu, mengagunkan tanah ke bank, ini kredit macet, ternyata tanah itu tanah desa, dan sekarang sedang dipasang pelangnya," kata Yandri.

Dia berkata pemerintah dan DPR harus segera mengambil sikap. Yandri menyebut Desa Sukamakmur dan Sukamulya dihuni penduduk dengan KTP yang sah, dan mereka selama ini memiliki hak suara dalam pemilu.

"Sekali lagi mereka ikut pemilu, ada KTP-nya dan ada dana desanya Pak Dasco. Jadi dari 680 triliun 10 tahun dana desa itu, mereka juga dapat kucuran," katanya.

Yandri lebih jauh mengungkap bahwa saat ini ada hampir 3 ribu desa yang masuk kawasan hutan. Meski memiliki identitas resmi, kata dia, penduduk desa yang masuk kawasan hutan tak bisa berbuat banyak.

Akibatnya, mereka lebih sering berselisih. Di Soekowangi, Jonggol, Bogor, bahkan empat warganya sempat ditangkap.

"Dan mereka enggak bisa nggarep apa-apa, kalau nggarep ditangkap, sudah 4 orang yang ditangkap," katanya.

"Kemudian ada hampir 16.000 desa berimpit dengan hutan, artinya ini rumah mereka, belakang rumahnya ini Pak Dasco sudah hutan. Jadi mereka enggak bisa ngegarap, bahkan untuk nyari lahan kuburan pun enggak bisa Pak," imbuh Yandri.

(fra/thr/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |