CNN Indonesia
Kamis, 09 Okt 2025 19:28 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut Indonesia akan menghentikan impor beras dalam dua hingga tiga bulan ke depan.
Amran mengatakan langkah ini merupakan bagian dari rencana Indonesia swasembada pangan. Ia berharap tak ada bencana yang bisa menghambat kebijakan tersebut.
"Alhamdulillah hari ini mudah-mudahan tidak ada aral melintang, dua bulan ke depan kurang lebih tiga bulan, Insyaallah Indonesia tidak impor lagi. Mudah-mudahan tidak ada iklim ekstrem, kita swasembada," kata Amran dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (9/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amran mengatakan data BPS mencatat produksi beras Indonesia mencapai 33,1 juta ton dari Januari hingga November.
Kemudian produksi itu diperkirakan akan meningkat hingga menyentuh 34 juta ton pada akhir tahun 2025.
"Dibanding tahun lalu, produksi kita 33 juta ton," ujar dia.
Selain itu, Amran mengatakan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) memprediksi Indonesia akan bertengger sebagai nomor dua terbesar di dunia di bawah Brasil.
Lalu, ia juga mengatakan Nilai Tukar Petani (NTP) di Indonesia mengalami peningkatan.
"Target Kemenkeu kepada kami yaitu 110 persen, alhamdulillah hari ini NTP 124,36 persen jadi di atas target," ucapnya.
Swasembada beras menjadi salah satu prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Ia meminta anak buahnya menghentikan impor sejumlah bahan pangan secara bertahap.
Prabowo pun membawa mimpi itu saat berpidato di Sidang Majelis Umum PBB, Selasa (24/9) malam.
"Tahun ini, kami mencatat produksi beras dan cadangan pangan tertinggi sepanjang sejarah. Indonesia kini telah swasembada beras dan bahkan mengekspor beras ke negara-negara yang membutuhkan, termasuk memberikan beras kepada Palestina. (Dengan) ini kami yakin, dalam beberapa tahun mendatang, Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia," ucap Prabowo.
(mnf/dhf)