Menteri Israel Sewot Parade Tentara Suriah Teriak 'Gaza': Perang

5 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Israel sewot dan mengancam perang setelah parade militer tentara Suriah meneriakkan slogan mendukung warga Palestina di Gaza, pada Senin (8/12).

Para pasukan Suriah meneriakkan: "Gaza, Gaza, Gaza, slogan kami siang dan malam, bom dan kehancuran."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami akan datang untukmu, musuh kami, datang, datang untukmu; meski jika kau adalah gunung api, aku akan membuat darahku sebagai peluru dan darahmu sebagai sungai," seperti dikutip Middle East Eye.

Parade itu digelar di Damaskus, menandai satu tahun jatuhnya penguasa lama Bashar al-Assad. Parade itu dihadiri oleh Presiden interim Suriah, Ahmed al-Sharaa dan pejabat senior Suriah lainnya.

Pada Selasa (9/12), Menteri Diaspora dan Penanggulangan Antisemitisme Israel, Amichai Chikli, membagikan video itu dan diunggah di X oleh akun pengumpul informasi sayap kanan Visegrad24.

Chikli mengutipunggahan tersebut dengan pernyataan: "Perang tak terelakkan."

Sebelumnya, slogan khusus itu pernah terdengar dalam parade militer pada Februari lalu, digunakan oleh pejuang Qassam Brigades, sayap bersenjata Hamas.

Menurut organisasi media independen Suriah, Enab Baladi, sebagian dari slogan itu juga digunakan oleh tentara Aljazair saat parade dan pelatihan.

Pada Rabu (10/12), Chikli memposting pesan panjang di X, menuding Suriah melakukan "teror jihadis"

"Kekhalifahan jihadis Islam yang sepenuhnya berkembang kini berada di perbatasan utara Israel," tulisnya.

"Israel tidak akan tinggal diam sementara kekhalifahan itu semakin kuat. Pelajaran dari 7 Oktober harus diterapkan: Jangan biarkan binatang buas itu menjadi monster yang tak tersentuh."

Chikli tidak menjelaskan lebih lanjut seperti apa tindakan Israel yang nantinya akan dilakukan.

Sementara, Radio Tentara Israel, mengutip pejabat keamanan anonim, melaporkan lembaga pertahanan, termasuk pejabat senior, bertemu untuk membahas rekaman itu.

"Kami berurusan dengan rezim Suriah dengan doktrin kecurigaan penuh. Kami memantaunya dengan ketidakpercayaan," ujar seorang pejabat kepada stasiun radio itu.

"Sifatnya ekstrem dan jihadis, dan kita tidak boleh salah menafsirkannya," tambahnya.

Israel, yang telah menduduki Dataran Tinggi Golan Suriah yang melanggar hukum internasional sejak 1967, memperluas wilayahnya di Suriah selatan setelah jatuhnya pemerintahan Assad.

Pada Desember 2024, Israel merebut seluruh zona penyangga patroli Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang sebelumnya memisahkan pasukan Israel dan Suriah di Dataran Tinggi Golan.

Di sebuah konferensi internasional di Doha akhir pekan lalu, Sharaa menyebut Israel "mengekspor krisis" ke negara lain untuk mengalihkan perhatian dari "pembantaian mengerikan" di Gaza.

Suriah juga bekerja sama dengan negara lain untuk menekan Israel agar menarik diri dari wilayah yang didudukinya selama 12 bulan terakhir.

(rnp/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |