REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) harus tepat sasaran dan disertai tanggung jawab bersama antara bank penyalur dan pelaku UMKM. Ia menilai kedisiplinan finansial menjadi faktor penentu keberhasilan pembiayaan.
“Bantuan pembiayaan harus dibarengi kemampuan mengelola keuangan agar menghasilkan perkembangan usaha yang nyata,” kata Maman usai membuka program Kumitra di Semarang, Jumat (21/11/2025), berdasarkan siaran pers.
Maman menekankan masih banyak pelaku mikro yang menghadapi kendala karena rendahnya literasi keuangan, sehingga pendampingan wajib berjalan seiring dengan pemberian kredit. “Program Kumitra hadir untuk memperkuat kemitraan dengan usaha mikro sekaligus memberikan pemahaman mengenai cara mengelola pendanaan agar usahanya berhasil tumbuh,” katanya.
Ia juga mengingatkan bahwa dana KUR harus digunakan sepenuhnya untuk usaha dan bukan konsumsi pribadi. Pemanfaatan yang keliru, menurutnya, akan menimbulkan risiko kredit macet dan masuk daftar hitam.
Maman meminta perbankan mematuhi aturan penyaluran, termasuk ketentuan pinjaman di bawah Rp100 juta bebas agunan. Ia menilai kekhawatiran berlebihan terhadap kemampuan bayar UMKM sering berujung pada penolakan pengajuan kredit.
“Pemerintah memberikan subsidi bunga kepada bank penyalur KUR. Tugas bank adalah mengalokasikan sebagian subsidi itu untuk pendampingan dan pembinaan agar UMKM dapat melunasi pinjamannya,” ujarnya.
Ia menegaskan Kementerian UMKM akan memperketat pengawasan proses penyaluran. Setiap pelanggaran oleh lembaga keuangan akan dikenai sanksi. Menteri Maman juga meminta kepala daerah lebih proaktif mengusulkan UMKM yang layak menerima pembiayaan dan memfasilitasi komunikasi dengan bank. “Pemerintah kabupaten, kota, dan provinsi menjadi jembatan komunikasi antara UMKM dan bank penyalur KUR,” kata Maman.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyatakan komitmen memperkuat 4,2 juta UMKM di wilayahnya. Data Kementerian UMKM menunjukkan Jawa Tengah menjadi provinsi penerima KUR terbesar pada 2025 dengan penyaluran Rp41 triliun kepada lebih dari 791 ribu UMKM. “Tumbuh kembangnya UMKM Jawa Tengah turut memperkuat perekonomian nasional dan mengurangi angka pengangguran,” kata Luthfi.
Acara Kumitra di Semarang ditutup dengan penyerahan bantuan KUR dan non-KUR dari BPD Jateng, PNM, BSI, BNI, Mandiri, Pegadaian, serta Jamkrindo, termasuk bantuan perbaikan alat produksi dari peritel Alfamart kepada pelaku mikro.

12 hours ago
3















































