
Oleh: Buya Anwar Abbas*)
Keadaan ekonomi umat Islam saat ini dapat dikelompokkan ke dalam tiga tingkatan, yaitu kelas atas, kelas menengah, dan kelas bawah. Islam mengajarkan, orang-orang yang berada dalam ketiga kelas tersebut diperintahkan oleh Allah SWT untuk berinfak atau membantu orang lain, sesuai dengan kadar atau keadaan ekonominya masing-masing.
Hal itu terlihat dari firman Allah dalam Alquran surah at-Talaq ayat ketujuh.
لِيُنْفِقْ ذُوْ سَعَةٍ مِّنْ سَعَتِهٖۗ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهٗ فَلْيُنْفِقْ مِمَّآ اٰتٰىهُ اللّٰهُۗ لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا مَآ اٰتٰىهَاۗ سَيَجْعَلُ اللّٰهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُّسْرًاࣖ
"Hendaklah orang yang lapang (rezekinya) memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang disempitkan rezekinya, hendaklah memberi nafkah dari apa (harta) yang dianugerahkan Allah kepadanya. Allah tidak membebani kepada seseorang melainkan (sesuai) dengan apa yang dianugerahkan Allah kepadanya. Allah kelak akan menganugerahkan kelapangan setelah kesempitan."
Perintah ini tampak sudah cukup dipahami oleh umat Islam. Maka, tidak jarang kita melihat bahwa mereka yang memberikan bantuan tidak hanya berasal dari kelas atas, melainkan juga orang miskin, sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Melalui donasi dan kontribusi mereka, seperti di Muhammadiyah misalnya, berdirilah amal-amal usaha yang cukup banyak. Itu mulai dari sekolah, perguruan tinggi, klinik, rumah sakit, dan sebagainya.
Sebenarnya, potensi umat Islam untuk berbuat lebih besar lagi cukup terbuka. Hal itu dengan syarat, kita bisa mengubah struktur ekonomi saat ini, dari yang bentuknya seperti piramida menjadi seperti belah ketupat.
Dalam sistem berbentuk piramida, jumlah kelas atas hanya sedikit, kelas menengah agak besar, dan yang sangat besar adalah kelompok ekonomi kelas bawah.
Berbeda halnya jika struktur ekonomi umat Islam dapat diubah menjadi seperti belah ketupat. Yang berada di kelas atas dan kelas bawah hanya sedikit. Yang sangat besar adalah kelompok kelas menengah.
Bila struktur ekonomi bisa kita ubah seperti belah ketupat, jumlah donasi dan kontribusi yang bisa kita himpun untuk menciptakan kemajuan umat Islam tentu akan semakin lebih baik dan lebih besar lagi.
Untuk itu, salah satu langkah strategis yang perlu kita lakukan secara bersama-sama sekarang adalah mengubah dan mengangkat keadaan ekonomi umat yang berada di lapis bawah. Mereka didorong untuk bisa naik kelas ke kelas menengah. Dengan begitu, jumlah kelas menengah semakin membesar dan membesar.
Jika itu bisa terjadi, jumlah donasi dan kontribusi umat sesuai dengan keadaan ekonomi mereka masing-masing tentu akan semakin meningkat. Kehidupan umat Islam dalam segala aspeknya juga akan berubah ke arah yang lebih baik, sesuai dengan yang kita harapkan bersama.
Inilah salah satu tugas mulia yang harus dipikul dan didorong oleh Muhammadiyah, bersama dengan elemen-elemen umat lainnya. Harapannya, melalui apa-apa yang dilakukan bersama-sama keadaan umat Islam di masa depan akan jauh lebih baik dari yang ada hari-hari ini. Semoga.
*) Dr H Anwar Abbas MM MAg atau yang akrab disapa Buya Anwar Abbas merupakan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat. Dosen tetap Prodi Perbankan Syariah FEB UIN Syarif Hidayatullah ini juga adalah Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang UMKM, Pemberdayaan Masyarakat, dan Lingkungan Hidup.

3 hours ago
2

















































