REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Upaya mendorong generasi muda lebih melek keuangan kembali ditunjukkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dinas Pendidikan Kota Bandung bersama bank bjb melalui implementasi Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR).
Program KEJAR menjadi titik fokus kegiatan ini. Melalui sosialisasi edukatif, para siswa dikenalkan pada pentingnya menabung sejak dini, membangun kebiasaan mengelola keuangan yang sehat, dan menumbuhkan kemandirian finansial.
Edukasi ini diharapkan dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya pandai mengatur uang, tetapi juga bijak dalam mengambil keputusan finansial.
Selain sosialisasi, siswa berkesempatan mempraktikkan langsung budaya menabung melalui Agen Laku Pandai bjb BiSA! Layanan ini memberikan kemudahan bagi siswa menabung tanpa harus pergi ke kantor cabang bank, sehingga prosesnya lebih mudah dan nyaman.
Kehadiran Agen Laku Pandai di sekolah menjadi inovasi strategis dalam memperluas akses perbankan. Siswa bisa mengatur setoran tabungan di sela kegiatan belajar. Ini sejalan dengan misi bank bjb menghadirkan layanan yang dekat dengan kehidupan masyarakat, termasuk generasi pelajar.
Dengan adanya rekening simpanan pelajar, siswa akan lebih terbiasa mengatur alokasi uang saku, menyisihkan sebagian untuk tabungan, dan merencanakan penggunaan dana secara bijak. Hal ini diharapkan membentuk karakter disiplin finansial yang berkelanjutan.
Dalam konteks literasi keuangan, bank bjb memahami, pengetahuan saja tidak cukup. Diperlukan praktik nyata yang terus-menerus agar siswa terbiasa menerapkan konsep mengelola uang dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui KEJAR, siswa mendapatkan kesempatan langsung bertransaksi, menabung, dan merasakan manfaat dari layanan perbankan modern.
Kehadiran program ini juga menjadi bagian dari upaya bank bjb mendukung inklusi keuangan nasional. Dengan membuka akses layanan perbankan di sekolah, potensi menjangkau lebih banyak masyarakat tanpa rekening (unbanked) semakin besar.
Tak hanya itu, program ini juga memberikan dampak positif pada perilaku konsumsi siswa. Dengan adanya tabungan, mereka cenderung lebih selektif dalam membelanjakan uang saku serta lebih terencana dalam memenuhi kebutuhan.
Bank bjb menilai generasi muda adalah aset penting bagi masa depan ekonomi bangsa. Karena itu, menanamkan kebiasaan menabung dan literasi keuangan sejak dini adalah investasi jangka panjang yang strategis.
Edukasi, akses layanan, dan digitalisasi perbankan dapat berjalan beriringan demi membentuk generasi yang cerdas finansial.
Dengan langkah ini, bank bjb membuktikan untuk selalu hadir, tidak hanya sebagai penyedia layanan keuangan, tetapi juga sebagai mitra pendidikan yang membantu mencetak generasi berdaya finansial.
Kolaborasi OJK, Dinas Pendidikan Kota Bandung, dan bank bjb dalam program ini menunjukkan sinergi lintas sektor yang solid. Bank bjb sendiri terus mengembangkan produk dan layanan yang ramah bagi generasi muda.
Mulai dari rekening simpanan pelajar, kartu debit, hingga layanan digital banking yang praktis dan mudah. Semua dirancang guna mendorong anak muda gemar menabung dan mengatur keuangan. Kegiatan ini berlangsung Jumat, 8 Agustus 2025 di lingkungan sekolah.
Hadir dalam acara, di antaranya M Ikhsan Hutahean, Kepala Divisi Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi dan Perlindungan Konsumen – OJK Provinsi Jawa Barat, Dr Edy Suparjoto, S.Pd, M.Pd selaku Plt Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung, Asep Hidayat, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Bandung, serta Iwan Prastyo selaku CEO Regional I bank bjb.
Kehadiran para pihak ini menandai dedikasi bersama dalam meningkatkan literasi keuangan sejak usia sekolah. Momentum penting lainnya adalah penyerahan Kartu ATM Co-Branding kepada siswa.
Kartu ini menjadi simbol dimulainya digitalisasi layanan keuangan di SMP Negeri 5 Bandung. Dengan kartu tersebut, siswa dapat melakukan transaksi non-tunai, menyimpan dana dengan mudah, serta melakukan pembayaran dengan lebih efisien.
Penggunaan Kartu ATM Co-Branding juga mengajarkan siswa untuk mengenal teknologi perbankan sejak dini. Hal ini sejalan dengan perkembangan era digital yang menuntut literasi finansial dan digital berjalan beriringan.
Selain itu, dilakukan pembukaan rekening simpanan pelajar bagi 1.178 siswa di semua jenjang kelas. Pencapaian ini menjadi langkah konkret dalam membangun budaya menabung di lingkungan pendidikan.
Sejalan dengan semangat “Tandamata Untuk Negeri”, bank bjb akan terus mengajak anak muda untuk memulai perjalanan finansial mereka dengan cara yang benar, mudah, dan nyaman sejak usia sekolah.
Melalui program literasi keuangan seperti di SMP Negeri 5 Bandung, bank bjb berharap dapat menginspirasi lebih banyak sekolah untuk mengadopsi langkah serupa. Ayo, segera menabung, di bank bjb.