Kendrick Lamar. Seorang kru penari Kendrick Lamar yang mengibarkan bendera Palestina selama pertunjukan Halftime Show Super Bowl 2025 ditangkap pihak berwenang.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang penari Kendrick Lamar yang mengibarkan bendera Palestina selama pertunjukan Halftime Show Super Bowl 2025 ditangkap pihak berwenang. Penari tersebut diidentifikasi sebagai Zul-Qarnain Kwame Nantambu berusia 41 tahun.
Nantambu menyerahkan diri kepada Kepolisian Negara Bagian Louisiana pada Kamis, setelah surat perintah penangkapan dikeluarkan oleh Pengadilan Kriminal Distrik Orleans Parish. Menurut aparat, penangkapan dilakukan setelah proses penyelidikan selama empat bulan.
Kini penari tersebut ditahan di Pusat Keadilan Orleans Parish dan dijerat dengan dua dakwaan yakni melawan petugas serta mengganggu ketertiban umum dalam sebuah acara resmi. Insiden terjadi di Superdome, New Orleans, saat Kendrick Lamar menutup penampilannya dengan lagu "TV Off" bersama DJ Mustard.
Di akhir pertunjukan, salah satu penari-yang kemudian diidentifikasi sebagai Nantambu-membentangkan bendera Palestina bertuliskan "Gaza" dan "Sudan", lalu melompat dari panggung dan berlari melintasi lapangan sebelum akhirnya ditangkap oleh petugas keamanan. "Pelaku menolak mematuhi perintah petugas untuk berhenti dan langsung diamankan di tempat," kata juru bicara Kepolisian Negara Bagian Louisiana dalam keterangan resminya, dikutip dari NME, Ahad (29/6/2025).
Menurut keterangan dari NFL, aksi tersebut tidak diketahui sebelumnya oleh pihak penyelenggara. Nantambu juga dilaporkan menyembunyikan bendera tersebut hingga akhirnya dibentangkan saat pertunjukan.
"Individu tersebut merupakan bagian dari kru lapangan. la menyembunyikan bendera tersebut hingga detik-detik terakhir. Tidak ada pihak produksi yang mengetahui rencananya," ujar juru bicara NFL.
Produser pertunjukan, Roc Nation, juga menegaskan bahwa aksi tersebut tidak pernah menjadi bagian dari pertunjukan. "Protes itu tidak dirancang atau dibahas dalam latihan. Tindakan tersebut sepenuhnya dilakukan tanpa persetujuan produksi," kata dia. Pertunjukan Lamar sendiri menuai pujian luas, menampilkan lebih dari 400 penari dan model dalam koreografi megah, sebelum insiden tersebut terjadi di detik-detik akhir pertunjukan.