Penyaluran KUR Tembus Rp 240 Triliun, Dorong 20 Juta Lapangan Kerja

12 hours ago 3

Aktivitas pengawai membuat kue Pia di Pabrik Pia Kawitan Jalan Raya Pangalengan, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Kamis (16/10/2025). Kue pia merupakan salah satu kuliner unggulan khas Pangalengan yang diburu wisatawan sebagai oleh-oleh. Produksi Pia Kawitan tidak terlepas dari peran Kredit Usaha Rakyat (KUR) bank bjb.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah mencapai Rp 240,09 triliun per 14 November 2025, atau 83,77 persen dari target tahun ini yang sebesar Rp 286,61 triliun. Pembiayaan tersebut disalurkan kepada 4,07 juta pelaku UMKM, dengan tingkat kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) tetap terjaga rendah di level 2,18 persen per 31 Oktober 2025.

“Kinerja KUR tahun ini menunjukkan konsistensi yang baik. Target debitur baru mencapai 99,96 persen dengan 2,34 juta pelaku usaha, sementara debitur graduasi yang naik kelas bahkan mencapai 1,17 juta debitur. Ini membuktikan KUR tidak hanya memberikan akses pembiayaan, tetapi benar-benar mendorong usaha produktif untuk tumbuh dan naik kelas,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (22/11/2025).

Sejalan dengan penguatan perekonomian dari sisi produksi, penyaluran KUR ke sektor produksi juga mencatat kinerja impresif dengan porsi 60,7 persen, melampaui target yang ditetapkan sebesar 60 persen.

Pemerintah menegaskan komitmen untuk meningkatkan peran KUR dalam mendukung penguatan rantai pasok domestik dan penciptaan lapangan kerja.

Airlangga menerangkan hingga akhir tahun 2025 diperkirakan penyaluran KUR mampu mendorong penyerapan sekitar 20 juta tenaga kerja, yang menunjukkan bahwa setiap satu debitur KUR berpotensi meningkatkan penyerapan tenaga kerja rata-rata empat orang.

Lebih lanjut, untuk menjawab kebutuhan pembiayaan usaha produktif yang terus berkembang, pemerintah menetapkan arah kebijakan KUR tahun 2026 dengan target penyaluran sebesar Rp 295 triliun atau disesuaikan dengan kecukupan anggaran. Target penyaluran sektor produksi juga ditingkatkan menjadi minimal 65 persen dari total penyaluran.

“Kami buka akses KUR secara penuh dengan suku bunga flat 6 persen untuk semua pelaku usaha sektor produktif tanpa batasan frekuensi akses KUR. Dengan tanpa pembatasan frekuensi akses pembiayaan murah ini, tidak ada alasan lagi bagi UMKM Indonesia untuk tidak naik kelas dan bersaing,” jelas Menko.

sumber : ANTARA

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |