Laporan jurnalis Republika, Teguh Firmansyah, dari Makkah, Arab Saudi
Jamaah haji Indonesia mulai melaksanakan jumrah aqabah. Ada yang langsung melempar jumrah selepas tiba di Mina. Namun, tak sedikit pula yang mengambil waktu pada petang atau malam hari.
Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar mengatakan, lempar jumrah tidak sekadar melontarkan batu kerikil, sebagaimana tuntunan fikih haji. Sebab, amalan ini memiliki makna yang lebih mendalam.
"Ada makna penting di balik lempar jumrah. Nah, jadi saya mohon betul bagi teman-teman yang melakukan pelemparan, jangan asal melempar, tetapi tinggalkan semua yang jelek-jelek dari diri kita sendiri," ujar Menag Nasaruddin Umar saat memberikan keterangan di Makkah, Arab Saudi, Jumat (6/6/2025).
Di antara sifat-sifat jelek yang kerap muncul dalam diri manusia ialah mudah marah, pelit, gemar mengadu-domba, berbohong, dan ghibah. Menurut Menag, semua karaktertistik yang tak terpuji itu mesti ditinggalkan jamaah haji.
"Tinggalkan di sini, kuburkan di sini. Dan yang tersisa kita pulang (kembali) ke Tanah Air adalah fitrah kita, dan kembali ke kesucian. Insya Allah, itulah nanti yang akan menyelamatkan kita," katanya.
Menurut Menag, pelaksanaan haji memiliki makna-makna simbolik. Begitu pula halnya dengan lempar jumrah.
Pelemparan ini bermakna mengusir semua penggoda-penggoda yang bisa mempengaruhi diri, semisal kecenderungan materialistik. Bila tak mampu mengendalikan hawa nafsu, maka diri semakin menjauhi hal-hal yang ukhrawi.
"Jadi, mari kita melihat peristiwa simbolik ini, kemampuan kita untuk mengorbankan apa pun demi untuk (melaksanakan) perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala," ujarnya.
Berdasarkan edaran yang disampaikan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, jamaah haji Indonesia disarankan untuk melempar jumrah pada pagi atau petang dan sore hari. Mereka diimbau untuk tidak melempar jumrah pada siang hari, lantaran suhu udara setempat yang masih cukup tinggi.
"Hindari jam 10.00 sampai jam 16.00 sore. Tidak boleh ada yang berkeliaran di luar kemah, itu ketentuan Pemerintah Arab Saudi, untuk mencegah dan meminimalkan terjadinya kecelakaan, korban dan sebagainya," ujar Menag.