Pria Ini Cuan Banyak dari Bisnis, Modalnya Sayang Istri

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia — Siapa sangka, rasa sayang pada istri justru membuat seorang suami menjadi pengusaha ternama dan pencetak sejarah dari bisnis paling terkenal di Indonesia, yakni tahu Sumedang.

Makanan yang berbahan dasar kedelai ini mudah ditemukan di hampir banyak kota dan tak banyak orang tahu kisahnya yang bermula dari sikap cinta seorang suami.

Ceritanya bermula ke tahun 1900-an. Kala itu, Sumedang kedatangan dua orang imigran asal China untuk berdagang. Keduanya adalah pasangan bernama Ong Ki No dan istri. ak diketahui pasti apa yang keduanya jual. Namun, di suatu waktu, istri Ong rindu makanan China.

Dia sangat menyukai tao-fu (kini disebut tahu). Tetapi tidak bisa menyantapnya karena tidak ada kacang kedelai di Sumedang.

"Karena perasaan sayangnya kepada sang istri, Ong Ki No rela pergi berkeliling mencari kadang kedelai di wilayah yang masih asing untuknya," tulis peneliti BRIN M. Luthfi Khair A. dan Rusydan Fath, dalam Tahu Sejarah Tahu Sumedang (2021).

Kedelai tentu bukan tanaman khas di Jawa Barat. Mencarinya pun dipastikan sulit. Namun, setelah sekian lama, Ong menemukan kebun kacang kedelai di wilayah Conggeang. Dia pun segera mengolahnya dan jadilah tahu pertama di Sumedang. Tahu tersebut berjenis tahu putih yang direbus. Istri Ong menyukai dan selalu lahap menyantap tahu buatan Ong.

Alhasil, saking cinta kepada istri, Ong hampir memasak tahu setiap hari sebagai santapan utama. Ong juga kadang membagikan tahu buatannya secara gratis ke sesama etnis China atau tetangga di hari raya. Tak jarang juga dia menjual tahu tersebut di lapak jualannya.

Akan tetapi, Ong harus menerima kenyataan ternyata tak semua orang menyukai tahu buatannya. Apalagi ketika dijual. Sebab lidah mayoritas orang Sumedang tidak bisa menerima tahu buatan Ong. Singkat cerita, akibat penurunan omzet, Ong dan istri memilih pulang kampung ke China di tahun 1917.

Di tahun yang sama, datang anak Ong, Ong Bung Keng, ke Sumedang untuk meneruskan bisnis ayahnya.

"Kegagalan orang tuanya dalam menjual tahu membuat Ong Bung Keng berpikir tentang apa yang harus dia lakukan agar tahu tersebut lebih menarik," ungkap buku tersebut.

Hingga akhirnya dia punya ide agar menggoreng tahu putih tersebut. Hasilnya ternyata membuat tahu bertekstur garing, ada rongga dan lebih gurih dibanding direbus.

Selain itu, saat digoreng, muncul aroma tahu yang wangi sekali. Aroma inilah yang kemudian berhasil menarik perhatian banyak orang. Satu per satu mencicipinya dan tahu goreng itu banyak disukai orang. Namun, Ong Bung Keng belum berniat menjualnya.

Sampai akhirnya di tahun 1928, Bupati Sumedang Pangeran Soeriaatmadja, tak sengaja berjumpa Ong di tengah perjalanan. Dia berhenti karena teralihkan oleh aroma menusuk hidung yang sangat wangi. Rupanya itu tahu goreng buatan Ong.

Dia pun segera mencicipi dan langsung meminta Ong menjual tahu goreng itu karena pasti bakal laku. Sejak itulah, tahu goreng dijual pertama kali di Sumedang dan menjadi kudapan populer hingga sekaran. Harganya sekitar 1,5 sen. Dan seketika, tahu buatan Ong laris-manis. Praktis ekonomi keluarganya pun berubah menjadi lebih makmur.

Kesuksesan ini tentu bermula dari generasi pertama keluarga Ong, yakni ayahanya Ong Bung Keng bernama Ong Ki No, yang mendapat ide bisnis berkat menyayangi istri. 


(mfa/mfa)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |