PSSI Sudah Komunikasikan ke Pemerintah, Ingin Tiru Kebijakan Baru Vietnam soal Naturalisasi

7 hours ago 2

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id) Skor.id

SKOR.id - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyebut langkah Vietnam soal naturalisasi sebagai kebijakan luar biasa, dan sudah berupaya menerapkannya juga atau meniru di Indonesia.

Sepak bola Vietnam mendapatkan angin segar setelah pemerintah mengesahkan revisi Undang-Undang Kewarganegaraan, yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah No.16/2020/NĐ-CP.

Berdasarkan aturan yang baru disahkan, individu yang memiliki kontribusi luar biasa dalam pembangunan dan perlindungan negara Vietnam, atau dinilai memberi manfaat besar bagi Republik Sosialis Vietnam, dapat mengajukan kewarganegaraan Vietnam tanpa harus memenuhi sejumlah syarat administratif.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Yakni kewajiban berkemampuan berbahasa Vietnam, durasi tinggal di wilayah Vietnam, serta bukti kecukupan ekonomi untuk hidup di negara tersebut.

Pemohon juga diperbolehkan tetap memegang kewarganegaraan asing, dengan catatan memenuhi dua syarat utama, yang selama ini hanya berlaku bagi mereka yang memiliki hubungan darah dengan warga negara Vietnam, dan atas persetujuan Presiden.

Bagi yang bermukim di luar negeri, permohonan juga bisa diajukan melalui kantor perwakilan diplomatik Vietnam di luar negeri, memudahkan akses bagi diaspora dan pemain keturunan Vietnam yang ingin kembali membela negara leluhurnya.

nguyen xuan son aka rafaelsonStriker naturalisasi Timnas Vietnam, Nguyen Xuan Son. (Grafis: Hendy Andika/Skor.id)

Revisi undang-undang ini akan resmi berlaku pada 1 Juli 2025. Ini menjadi kebijakan strategis untuk mendatangkan lebih banyak talenta, baik dalam bidang olahraga maupun sektor-sektor lain yang membutuhkan sumber daya manusia berkualitas.

Langkah ini sebagai bagian dari upaya Vietnam untuk lebih terbuka, fleksibel, dan manusiawi dalam kebijakan kewarganegaraan, sekaligus menandai ambisi untuk lebih kompetitif di tingkat regional maupun internasional.

Kebijakan Vietnam tersebut pun membuat Erick Thohir menilai segala pihak yang berkaitan dengan sepak bola Indonesia tak boleh berpuas diri, termasuk PSSI.

"Beberapa hari ini Vietnam melakukan terobosan luar biasa. Karena memang kita lihat juga penduduk Vietnam banyak sekali yang berada di Amerika, di Australia dan mancanegara ketika mereka mengusi karena adanya perang Vietnam waktu itu," ucapnya.

"Nah, sekarang diaspora mulai ditarik untuk membangun juga sepak bolanya mereka. Nah, jadi itu yang saya bilang kalau kita PSSI atau bangsa kita berpuas diri, pemerintah berpuas diri, saya rasa kita akan kesusul lagi."

"Di sepak bola putra kesusul lagi, putrinya ya masih kalah sama Vietnam sama Filipina. Nah, ini yang saya rasa kita harus buat terobosan terus dengan keseriusan, kami mempunyai program jangka pendek, menengah, jangka panjang," Erick Thohir memaparkan.

Lebih lanjut saat menyaksikan langsung latihan Timnas putri Indonesia di Dewa United Arena, Tangerang, Sabtu (28/6/2025), ia mengucapkan terima kasih kepada Presiden RI, Prabowo Subianto.

Calon pemain Timnas putri Indonesia; Emily Julia Frederica Nahon, Felicia Victoria de Zeeuw, Iris Joska de Rouw, dan Isa Guusje Warps mengambil sumpah jadi WNI di Jakarta, 10 Juni 2025. (Dok. PSSI)Para pemain Timnas putri Indonesia; Emily Julia Frederica Nahon, Felicia Victoria de Zeeuw, Iris Joska de Rouw, dan Isa Guusje Warps mengambil sumpah jadi WNI di Jakarta, 10 Juni 2025. (Dok. PSSI)

Serta DPR, karena dinilai telah memberikan kesempatan bagi PSSI membangun dan menarik semua pemain terbaik yang berdarah Indonesia yang berada di luar negeri. Komunikasi lanjutan untuk meniru Vietnam pun telah dilakukan.

"Saya sudah mengirimkan surat kepada pemerintah dan CC (carbon copy) kepada DPR sudah ada diskusi awal. Nanti kita lihat seperti apa yang bisa kita lakukan sebagai sebuah negara," kata Erick Thohir.

"Tetapi ini kan bukan berarti kita mencari shortcut atau jangka pendek terus. Tidak. Tapi karena memang kalau olahraga itu global dan kita bisa lihat di banyak cabang, misalnya kita komparasi di negara lain."

"Banyak sekali pemain-pemain itu yang memperkuat negara lain walaupun sebenarnya lahirnya pun di negara lain. Kita bisa lihat Maroko, Timnas Prancis sekarang banyak sekali pemain dari Afrika."

"Kalau kita lihat dari Amerika juga sekarang banyak sekali pemain-pemain keturunan dari Amerika Latin. Nah, itu memang global gitu, kita enggak bisa (memungkiri)."

"Dan program naturalisasi PSSI itu kan konsisten. Bukan mengambil bangsa lain, tetapi mengambil bangsa kita yang kebetulan bermain di luar negeri," lelaki yang juga Menteri BUMN RI itu memungkasi.


Sumber: skor.id

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |