Jakarta, CNBC Indonesia - Pedagang elektronik di kawasan Kramat Jati Jakarta Timur makin resah karena sepinya pelanggan. Ini membuat omzet penjualannya turun drastis.
Padahal dahulu, toko-toko elektronik yang berada di sepanjang jalan Kramat Jati cukup ramai dan menjadi salah satu sentra elektronik terbanyak di Jakarta Timur. Total ada 55 kios elektreonik di sini. Namun kini, kondisinya mengkhawatirkan karena kondisinya sepi, banyak orang yang sudah beralih membeli elektronik di marketplace atau toko online.
Lusi (samaran) salah satunya, pedagang elektronik di Kramat Jati mengungkapkan omzetnya terjun hingga lebih dari 50%.
"Yang beli jadi susah diprediksi, sampai penjualan turun nyaris 70%, dulu bisa hidup dari jualan elektronik, karena bisa dapat ratusan juta, sekarang sudah engga bisa," kata Lusi saat ditemui CNBC Indonesia, Selasa (7/10/2025).
Lusi menambahkan untuk menggenjot penjualan elektronik, pihaknya memajang elektronik kecil seperti penanak nasi atau rice cooker, kipas angin, atau kompor gas, karena barang elektronik tersebut masih relatif dicari banyak orang.
Foto: Surga barang elektronik di Kramat Jati sepi ditinggal kabur pembeli. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)
Surga barang elektronik di Kramat Jati sepi ditinggal kabur pembeli. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)
"Kami siasatin jual rice cooker (magic com) atau kipas angin. Kalau AC, kulkas, TV, sudah mulai jarang yang cari ke sini," tambahnya.
Sedangkan Parmin, pedagang elektronik berupa audio seperti speaker, mic karaoke, dan lain-lain mengungkapkan omzetnya turun 40%.
"Penjualan ada penurunan 40%, dulu bisa dapet ratusan juta, sekarang sudah susah, apalagi speaker-speaker besar kan," ujar Parmin.
Penjualan speaker atau audio, menurutnya lebih selektif karena biasanya ramai saat musim tertentu seperti syawalan atau akhir tahun.
"Kalau speaker sama audio, beda dengan misal kulkas, rice cooker, mereka masih dicari karena buat usaha makanan, sedangkan usaha yang berkaitan audio memang ada musimnya, jadi memang sulit diprediksi," terangnya.
Berbeda dengan Imin (samaran), pedagang elektronik berukuran kecil seperti rice cooker, termos listrik, kipas angin kecil, dan lain-lain, mengungkapkan ada beberapa pelanggan yang masih mencari barang elektronik di tokonya, meski tak sebanyak dahulu.
"Kalau pelanggan, ya ada aja yang beli, walaupun enggak seramai dulu, cuma ya ada aja yang beli," ujarnya.
Meski juga mengalami penurunan omzet, tetapi menurutnya masih sekitar 20%.
"Kalau elektronik kecil biasanya masih ada yang beli, walaupun di online sudah banyak yang jual, cuma kadang kan pas beli di online, eh yang datang engga sesuai yang diinginkan, akhirnya cari ke sini. Kalau penurunan ya ada sih, tapi sekitar 20%-30%," ungkapnya.
(chd/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Bukti Pasar Kramat Jati Sepi, Kios Banyak Tutup-Pembeli Menghilang