Relawan Flotilla Malaysia Tiba di Kuala Lumpur usai Ditahan Israel

7 hours ago 1

CNN Indonesia

Rabu, 08 Okt 2025 08:25 WIB

Sebanyak 23 relawan GSF asal Malaysia tiba di Kuala Lumpur setelah ditahan dan dideportasi Israel. Relawan Global Sumud Flotilla asal Malaysia tiba di Kuala Lumpur usai dideportasi Israel. Foto: REUTERS/Hasnoor Hussain

Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak 23 relawan Global Sumud Flotilla (GSF) Malaysia yang diculik Israel saat berlayar membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, telah tiba kembali di Kuala Lumpur.

Dalam rilis resmi Kementerian Luar Negeri Malaysia mencatat mereka tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada Selasa (7/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kementerian Luar Negeri dengan bangga mengonfirmasi kedatangan seluruh 23 warga negara Malaysia peserta misi Global Sumud Flotilla (GSF) di Malaysia dengan selamat," demikian rilis resmi Kemlu Malaysia.

Kemlu Malaysia memastikan seluruh warganya yang dideportasi kembali dalam keadaan selamat dan sehat.

Dalam pernyataan tersebut, Kemlu Malaysia juga menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Turki atas bantuan dan dukungan mereka dalam memastikan pemulangan warga negara Malaysia yang ditahan Israel.

Setelah diculik Israel, para relawan itu ditahan sembari menunggu proses deportasi. Ketika tiba waktunya, mereka diterbangkan ke Istanbul Turki menggunakan pesawat sewaan.

Dari Turki baru lah para relawan ini lanjut terbang ke Malaysia.

Pemerintah Malaysia juga menyampaikan terima kasih ke Pemerintah Yordania, Mesir, Amerika Serikat, dan negara-negara ASEAN yang hadir di Tel Aviv dalam memastikan pemulangan warga Malaysia dengan aman.

Para relawan Malaysia itu tergabung dalam pelayaran Global Sumud Flotilla yang punya misi mendobrak blokade Israel dan memberi bantuan kemanusiaan untuk warga di Jalur Gaza, Palestina.

Namun saat armada mendekati perairan Gaza, pasukan Israel membajak kapal-kapal GSF dan menculik para relawan serta aktivisnya. Dalam catatan GSF, nyaris 500 orang diculik Israel dan 42 kapal dibajak.

Komunitas internasional ramai-ramai mengecam tindakan keji Israel.

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim bahkan mengecam dengan sekeras-kerasnya tindakan Israel.

Dia mengatakan Malaysia akan menggunakan segala cara yang sah dan sesuai hukum untuk memastikan Israel bertanggung jawab, terutama dalam hal-hal menyangkut warga negaranya.

"Keselamatan dan martabat rakyat kami adalah yang terpenting, dan kami tidak akan membiarkan mereka dikompromikan tanpa hukuman," ujar Anwar.

(isa/dna)

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |