Rusia Ganggu 2 Negara Eropa Pakai Drone Iran sampai NATO Turun Tangan

16 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Rusia kembali melancarkan provokasi terhadap Eropa dalam sepekan terakhir dengan mengerahkan drone-dronenya ke dua negara di Eropa Timur.

Rumania melaporkan drone Rusia menerobos masuk wilayah udaranya pada Sabtu (13/9) sore Waktu setempat. Insiden ini berlangsung kala Rusia juga tengah melancarkan serangan terbarunya ke Ukraina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rumania sampai mengerahkan dua jet tempur F-16 yang kemudian membuntuti drone itu hingga menghilang dari radar, sekitar 20 kilometer dari Desa Chilia Veche di perbatasan Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rumania menyatakan bahwa "drone tersebut tidak melintasi kawasan berpenduduk dan tidak menimbulkan ancaman langsung bagi keamanan masyarakat."

"[Drone itu] berputar selama kurang lebih 50 menit, dari timur laut Chilia Veche ke barat daya Izmail, lalu meninggalkan wilayah udara nasional di dekat kota Pardina menuju Ukraina," demikian pernyataan Kemhan Rumania seperti dikutip ABC Net.

Drone itu diidentifikasi sebagai Geran-2, sebuah amunisi buatan Iran yang juga dikenal sebagai drone kamikaze.

Menteri Pertahanan Rumania, Ionut Mosteanu, menyebut para pilot F-16 nyaris menembak jatuh drone Rusia tersebut karena terbang sangat rendah sebelum akhirnya keluar dari wilayah udara nasional.

Dua jet Eurofighter Typhoon yang merupakan bagian dari misi pengawasan udara Jerman dalam payung aliansi Traktat Negara Atlantik Utara (NATO) di Rumania juga dikerahkan.

Drone Rusia ini diidentifikasi sebagai Geran-2, sebuah amunisi buatan Iran yang juga dikenal sebagai drone kamikaze.

Rusia juga melakukan pelanggaran serupa dengan mengerahkan drone-dronenya menerobos ruang udara Polandia pada pekan lalu. Insiden ini juga diduga sama-sama melibatkan drone Geran-2.

Dikutip Reuters, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bahkan meyakini bahwa drone-drone yang diluncurkan Rusia ke wilayahnya dan Polandia sebagian besar merupakan buatan bersama antara Moskow dan Iran.

"Hari ini terjadi eskalasi baru, 'Shahed' Rusia-Iran beroperasi di wilayah udara Polandia, di wilayah udara NATO," tulis Zelensky di X, merujuk pada drone buatan Iran yang banyak digunakan Rusia.

"Bukan hanya satu 'Shahed' yang bisa disebut kecelakaan, melainkan sedikitnya delapan drone serang yang diarahkan ke Polandia," lanjutnya.

Sementara itu, dikutip The Guardian, provokasi drone Rusia ke wilayah Polandia ini setidaknya sebagian, menggunakan UAV Gerbera buatan Rusia, menurut seorang pejabat militer Polandia.

Gerbera merupakan drone jarak jauh murah yang menurut intelijen Ukraina dirakit di Yelabuga, Rusia, dari material yang dipasok oleh produsen asal China.

Drone ini terbuat dari material sederhana seperti kayu lapis dan busa, digerakkan oleh motor serta baling-baling di bagian belakang, mirip dengan drone Shahed yang dibeli Rusia dari Iran atau diproduksi sendiri.

Analis Ukraina dan Barat menyebut Rusia menggunakan Gerbera sebagai umpan untuk membanjiri sistem pertahanan udara Ukraina, namun terkadang juga dipersenjatai dengan hulu ledak kecil sebagai bom terbang atau dipakai untuk pengintaian.

China sendiri telah membantah mengirimkan perlengkapan ke Rusia untuk digunakan dalam perang melawan Ukraina, namun pengiriman semacam itu telah terdokumentasi secara rutin.

Intelijen Ukraina juga menyebut komponen elektronik selundupan dari produsen AS dan Eropa ditemukan dalam drone Gerbera, meski ekspornya ke Rusia dilarang.

(rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |