PT Memiontec Indonesia
Program: Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat
Durasi: 2023-Saat ini
Lokasi: Jambi, Makassar, dan Palembang
Jakarta, CNBC Indonesia - Air limbah domestik masih menjadi tantangan besar di banyak kota Indonesia. Sungai yang tercemar, ekosistem air yang terganggu, hingga dampak kesehatan yang mengintai warga di sekitar aliran air menjadi urgensi yang tak bisa diabaikan.
Menjawab tantangan ini, PT Memiontec Indonesia hadir sebagai mitra pemerintah dalam proyek sistem pengelolaan air limbah domestik terpusat di tiga kota besar: Jambi, Makassar di Sulawesi Selatan, dan Palembang di Sumatera Selatan.
Foto: Program: Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat PT Memiontec Indonesia. (Dok. PT Memiontec Indonesia)
Program: Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat PT Memiontec Indonesia. (Dok. PT Memiontec Indonesia)
Program ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk meningkatkan layanan sanitasi perkotaan, terutama di daerah padat penduduk. Memiontec tak hanya menggarap aspek teknis sistem pengolahan, tetapi juga membawa perubahan nyata dalam pola pikir dan kebiasaan masyarakat terhadap pentingnya menjaga air bersih.
Di Jambi, Memiontec tergabung dalam konsorsium pembangunan SPALD-T (Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat) yang memiliki kapasitas 8.000 m³ per hari, melayani potensi 10.300 sambungan rumah tangga dan menyalurkan limbah melalui jaringan perpipaan sepanjang 36,8 km ke instalasi pengolahan dengan teknologi Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR).
Fasilitas ini juga berfungsi sebagai Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) berkapasitas 100 m³/hari. Proyek ini didanai oleh Asian Development Bank (ADB) dan telah resmi beroperasi sejak awal 2024.
Foto: Program: Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat PT Memiontec Indonesia. (Dok. PT Memiontec Indonesia)
Program: Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat PT Memiontec Indonesia. (Dok. PT Memiontec Indonesia)
Di Makassar, instalasi serupa dibangun dengan kapasitas lebih besar yakni 16.000 m³ per hari, berlokasi di Distrik Tamalate.
Dibangun oleh KSO PP dan Memiontec, proyek ini tak hanya bertujuan mengolah limbah, tetapi juga meningkatkan kesadaran publik terhadap isu sanitasi, menjaga kualitas air tanah dan permukaan, serta memperkuat komitmen sanitasi sebagai bagian dari budaya kota. Sistemnya tetap menggunakan teknologi MBBR dan dirancang sesuai dengan standar Permen LHK No. P.68/MENLHK/Setjen/Kum.1/8/2016.
Berbeda dari dua kota sebelumnya, SPALD-T Palembang menggunakan teknologi yang lebih kompleks, yaitu Anaerobic Baffled Reactor (ABR), Trickling Filter, Clarifier, serta sistem biogas, chemical dosing, dan odor control.
Proyek berkapasitas 20.000 m³ per hari ini didanai oleh pemerintah Australia dan Indonesia, dan dikerjakan oleh PT PP dan McDowell Connell dengan Memiontec sebagai penyedia desain sistem dan peralatan utama. Kini, masyarakat Palembang mulai terbiasa mengolah air limbah sebelum mengembalikannya ke sun
Lewat proyek di tiga kota besar ini, PT Memiontec Indonesia tak hanya membangun fasilitas, tapi juga memperbaiki kualitas hidup masyarakat. Sungai menjadi lebih bersih, risiko penyakit menurun, dan kesadaran warga tentang pentingnya sanitasi meningkat signifikan.
Perusahaan membuktikan bahwa pengelolaan air limbah adalah investasi strategis jangka panjang, bukan sekadar proyek infrastruktur. Upaya nyata PT Memiontec Indonesia dalam membawa perubahan nyata dalam pola pikir dan kebiasaan masyarakat terhadap pentingnya menjaga air bersih dianugerahi Sustainability Award oleh Endress+Hauser Indonesia dalam acara Sustainability Recognition Forum 2025 pada 10 Mei 2025.
Foto: PT Memiontec Indonesia
Program Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat PT Memiontec Indonesia
Foto: PT Memiontec Indonesia
Program Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat PT Memiontec Indonesia
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]