Seni Menuntaskan, Pelajaran dari Jepang untuk Indonesia

6 days ago 10

Oleh : Fathurrochman Karyadi*

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ricky Elson duduk dengan tenang, matanya berbinar saat mengenang pengalamannya di Jepang. "Anak-anak Indonesia sebenarnya tidak kalah pintar," ujarnya dengan keyakinan. Ia bercerita tentang teman-temannya yang menjadi juara di kampus-kampus ternama, unggul secara intelektual, bahkan dari segi fisik dan ketahanan mental. Namun ada yang mengganjal di benaknya, mengapa kita masih tertinggal?

Selama di Jepang, Ricky belajar sebuah prinsip sederhana namun penuh pelajaran: selalu bertanya "untuk apa" dan "untuk siapa". Baginya, kebiasaan orang Indonesia selalu bertanya 'mengapa', sehingga terjebak mencari alasan di masa lalu. Pola pikir inilah yang ingin ia ubah. Ia memberi contoh mobil listrik, bukan sekadar tentang teknologi, tapi lebih pada visi apa yang ingin dicapai untuk masa depan Indonesia.

Kisah Ichiro Suzuki, legenda baseball Jepang, menjadi pelajaran berharga bagi Ricky. "Persiapan adalah kunci," katanya menirukan filosofi Ichiro. Bukan target muluk yang penting, tapi bagaimana mempersiapkan segala kemungkinan sebelum bertindak. Inilah yang sering dilupakan di Indonesia, terlalu banyak wacana tanpa persiapan matang.

Wajah Ricky berubah serius ketika membahas mobil listrik. "Ini hanya alat, bukan tujuan," tegasnya. Bagi pria yang dijuluki "Putra Petir" ini, teknologi hanyalah sarana untuk membangkitkan semangat kolaborasi dan inovasi. Ia lebih tertarik membangun mindset anak muda daripada sekadar mengejar proyek.

Di sela kajian, siniar, dan dakwah (KISWAH) episode ke-28, ia menyempatkan diri melantunkan puisi "Ame ni mo Makezu" karya Kenji Miyazawa dengan penghayatan. "Aku takkan kalah pada hujan..." suaranya bergetar penuh rasa. Puisi tentang ketangguhan dan ketulusan inilah yang menjadi arah tujuan hidupnya. Teknologi, bagi Ricky, hanyalah perantara untuk mewujudkan nilai-nilai luhur tersebut.

Ricky Elson menyebut Al-Qur'an sebagai pegangan hidupnya yang paling utama. Ia terinspirasi oleh Surah Al-'Asr dan al-Waqi’ah yang mengajarkan tentang kerugian manusia kecuali mereka yang beriman, beramal saleh, dan saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran. Baginya, ayat-ayat tentang semesta alam juga sangat berarti, terutama yang berbicara tentang pasangan-pasangan dalam ciptaan Allah, yang memicu rasa ingin tahu ilmiahnya. Bukan untuk ilmuwan saja tapi seluruh umat manusia.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |