Siber Digital dalam Perspektif Islam

4 hours ago 1

Image Melia Senita

Agama | 2025-07-18 13:51:59

Siber Digital dalam Perspektif IslamOleh: Melia Senita
Ditengah dinamika zaman yang kian bergerak cepat kita dibayangkan dengan realita baru yang mengubah eksistensi yakni kemajuan dunia digital siber, yang tampak oleh mata melainkan tentang apa yang tersimpan dalam setiap bit dan agoritmanya, pertarungan ini menghancurkan segalanya yang dulu mengarungi samudera bergeser pada hitungan angka dan data, dunia digital memberikan dampak buruk jika perspektif yang baik disalah gunakan.

Pada dasarnya ilmu menjadi ujung tombaknya sedangkan iman menjadi kompas. Seringkali kekuatan ilmu dan iman tidak sering sejalan dengan datangnya era digital. Dampak buruknya pun beragam berupa ancaman, serangan kerugian uang, kehilangan data dan privasi, gangguan layanan, hingga dampak psikologis pada korban.Hal ini dianggap serangan yang biasa karena dianggap perubahan zaman yang canggih sehingga banyak membiarkannya berkembang sangat pesat sekali, hingga tak terhitung jari lagi kejadian setiap harinya.

Berdasarkan laporan DPR RI menunjukkan bahwa serangan siber di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 41% pada tahun 2025 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Rendahnya pengawasan dalam setiap literasi digital memberikan pengaruh besar kerusakan yang dirasakan terutama bagi perempuan dan anak-anak. Sumber dari pemahaman digital bermula dari kesadaran yang utuh, arus informasi yang deras perlu diambil dengan kacamata keimanan.

Keimanan yang dipisahkan dalam kancah kehidupan disebut sekulerisme. Sementara sekulerisme kini mengancam keimanan, ketika iman dicampakkan pengguna digital akan membawa dampak terhadap informasi buta, tergiur dengan hal-hal yang tak masuk akal. Misalnya penipuan judi online yang kian marak saat ini.Negara perlu memberikan regulasi yang tepat guna sebagai pengawasan yang kokoh dalam mengatasi lajunya digital siber ini, karena atas tujuan cuan atau keuntungan yang menggiurkan padahal belum pasti, semua tindakan terjebak dalam kesemuan belaka keselamatan akhirnya tidak lagi diperdulikan, persoalan kian kompleks jika tidak paham terhadap dunia digital.

Dimana salah dalam penggunaan gawai ini sangat berpengaruh buruk yang terjadi misal kekerasan fisik yang dipertonkan akan memberikan catatan hitam buruknya pengawasan pemerintah dalam mengatasi persoalan ini, berjamurnya dalam bentuk kekerasan yang terjadi seperti pembullyan,seksual,kenakalan remaja yang menjarus semua kalangan terutama ibu-ibu bak bola salju alhasil akan sulit memutuskan mata rantai, hal ini menyebabkan penggunaan teknologi tanpa ilmu dan iman menjadi hadiah besar bagi negeri ini yang menganut sistem dimana negara absen dalam masalah demi masalah yang kian hari menyesakkan dada.

Rakyatlah yang kemudian menanggung semuanya.Sistem Teknologi Digital Yang MandiriIslam lahir mengatasi persoalan yang ada menjadikan rakyatnya adalah sumber pengoreksi penguasa, ini dibangun dengan karakter yang mampu mencerdaskan umat pasalnya akar masalah persoalan di atas dihilangkan dari kuat dan lemahnya suatu aqidah yang diemban suatu Negara,setiap persoalan diselesaikan bukan dari manusia yang menginginkan kekuasaan semata yang hanya untuk fokus meraih keuntungan, sebagaimana yang dianut sistem investor namun memiliki ciri yang khas berdasarkan halal haramnya sistem yang diemban.

Setiap negara mempunyai etika kebiasaannya sendiri dimana kita memaksakan kebiasaan budaya lain seolah-olah didunia digital dapat dikonsumsi tanpa penyaringan, apakah ini layak dan diperbolehkan oleh Islam. Negara hendaknya sebagai pelindung dengan laju teknologi digital hingga mampu mewujudkan informasi yang sehat tanpa bergantung pada negara lain serta menjaga konten-konten pornografi dengan ini akan melahirkan tontonan yang sehat, hal ini dapat terwujud dengan tegaknya khilafah.

Khilafah akan menyelenggarakan arus informasi digital melalui dewan penerangan, selanjutnya data-data yang ada berisi edukasi kepada masyarakat yang akan membangkitkan ketaatan dan mencegah kemaksiatan. Pernah dikutip dalam sejarah yang ditulis oleh Will Durant, bagaimana Khilafah negara mercusuar peradaban itu berlangsung. Tokoh dalam keamanan cyber yang saat ini menjadi referensi dunia bermula dari Islam.

Al-Kindi yang namanya diubah menjadi Alkindus adalah pencetus kata sandi, model keamanan yang digunakan dalam sistem National Security Agency (NSA). Bukti itu, harusnya membuka warna dunia bahwa masyarakat Islam bukan hanya menjadi media konsumen, melainkan tanggap dalam dunia informasi yang ada. Negara Islam akan memberikan Arahan pada pengembangan teknologi termasuk dunia siber. Juga panduan dalam memanfaatkan dan semua itu untuk menjaga kesejahteraan manusia dan keselamatan dunia akherat. Wallahu'alam bish shawab

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |