REPUBLIKA.CO.ID, OSAKA -- Penyelenggaraan Osaka-Kansai Expo 2025 tidak hanya mencatatkan capaian impresif dari sisi jumlah kunjungan yang menembus 25,57 juta pengunjung, juga meninggalkan kisah kemanusiaan yang membekas.
Salah satu cerita paling inspiratif datang dari Yamada Tomiyo (76), warga Kota Seto, Prefektur Aichi yang dijuluki “Grandma Expo” berkat kehadirannya yang konsisten setiap hari selama pameran berlangsung.
Di antara berbagai paviliun yang dikunjunginya, Paviliun Indonesia menjadi tempat yang memiliki ikatan emosional paling kuat bagi Yamada.
Interaksi hangat yang terjalin setiap hari antara Yamada dan tim Paviliun Indonesia berkembang melampaui hubungan pengunjung dan penyelenggara, hingga menyerupai relasi kekeluargaan yang tulus.
Sebagaimana diberitakan TV Aichi, Yamada Tomiyo mengungkapkan kebahagiaannya atas hubungan yang terbangun bersama tim dari Indonesia. Ia bahkan menerima undangan khusus untuk berkunjung langsung ke Indonesia setelah Expo berakhir.
Yamada menuturkan, expo kali ini adalah pertama kalinya bagi dirinya bisa berinteraksi dengan begitu banyak orang dan merasakan kedekatan seperti ini. Ia juga mengenang pesan yang diterimanya dari tim Paviliun Indonesia.
“Saya menerima email yang berisi ajakan, ‘Grandma, datanglah ke Indonesia bersama keluarga.’ Kami disambut hangat, bernyanyi bersama, dan itu menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan,” ungkapnya melalui keterangan dalam tayangan media TV Aichi
Undangan tersebut kemudian terwujud. Pada akhir November hingga awal Desember 2025, Yamada Tomiyo mengunjungi Indonesia bersama suaminya, Kanetoshi (76), serta putra sulungnya, Kazuhiro (52).
Selama 12 hari berada di Indonesia, Yamada berkesempatan menjelajahi berbagai wilayah, mengunjungi desa-desa, sekolah dasar dan menengah pertama, serta terlibat dalam kegiatan konservasi lingkungan, termasuk upaya pelestarian penyu laut.
Indonesia, dengan luas sekitar 1,89 juta kilometer persegi, terdiri atas lebih dari 17 ribu pulau dan menjadi rumah bagi lebih dari 1.300 kelompok etnis.
Dengan populasi sekitar 270 juta jiwa, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara paling multietnis dan multireligius di dunia, di mana Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu hidup berdampingan secara resmi dan harmonis.
Pengalaman langsung itu meninggalkan kesan mendalam bagi Yamada. Ia menuturkan, interaksi dengan masyarakat Indonesia membuatnya merasakan nilai kemanusiaan universal. “Apa yang saya rasakan melalui interaksi ini adalah tidak adanya diskriminasi antarmanusia,” ujarnya mengenang perjalanan tersebut.
Kisah Yamada Tomiyo menjadi cerminan bahwa semangat “Inovasi dan Keberlanjutan” yang diusung Paviliun Indonesia di Osaka-Kansai Expo 2025 tidak hanya tecermin melalui arsitektur dan program, tetapi juga melalui hubungan antarmanusia yang hangat dan bermakna.
Kehadirannya, yang turut memecahkan Rekor Dunia Guinness untuk kehadiran harian terbanyak, memberikan warna tersendiri bagi citra Indonesia di mata masyarakat Jepang.
Persahabatan yang terjalin antara Yamada Tomiyo dan Indonesia diharapkan terus berlanjut pasca-Expo, sekaligus memperkuat hubungan people-to-people antara Jepang dan Indonesia yang selama puluhan tahun dibangun melalui pertukaran budaya, nilai kemanusiaan, dan rasa saling menghargai.

3 hours ago
1















































