Stafsus Nadiem Jelaskan Perannya dalam Pengadaan Chromebook yang Diusut Kejagung

21 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ibrahim Arief (IA) yang selama ini disebut sebagai staf khusus mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim membantah atribusi jabatannya di kementerian. Melalui pengacara Indra Haposan Sihombing menerangkan, Ibrahim selama ini merupakan konsultan pribadi di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Ia juga membantah tentang perannya sebagai pihak yang merekomendasikan kepada Nadiem terkait pilihan laptop dengan sistem operasi Chromebook daripada Windows dalam pengadaan program digitalisasi pendidikan yang menelan anggaran Rp 9,9 triliun.

“Jadi yang pertama kami sampaikan, dan kami luruskan bahwa, mas Ibam (Ibrahim) ini, adalah bukan seorang stafsus (staf khusus). Tetapi mas Ibam ini adalah konsultan individu,” kata Indra usai mendampingi Ibrahim dari pemeriksaan di Gedung Bundar, Kejaksaan Agung (Kejagung), di Jakarta, pada Kamis (12/6/2025) malam.

Ibrahim diperiksa sebagai saksi oleh tim penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) terkait dengan pengusutan korupsi pengadaan laptop Chromebook dalam program digitalisasi pendidikan di Kemendikbudristek 2019-2023. Penyidik memeriksa Ibrahim selama lebih dari 12 jam.

Indra menerangkan, Ibrahim sebagai konsultan individu di Kemendikbudristek sejak September 2020. Menurut Indra, kliennya bertugas memberikan masukan-masukan terkait dengan perangkat-perangkat teknologi untuk program-program pada kementerian tersebut.

Terkait dengan program digitalisasi pendidikan, kata Indra, Ibrahim pun turut serta menjalankan perannya sebagai konsultan yang memberikan masukan-masukan. Terutama, kata Indra, menyangkut soal analisis sistem operasi dan perangkat lunak untuk pengadaan laptop dalam realisasi program digitalisasi pendidikan.

Namun kata Indra, peran Ibrahim sebagai konsultan itu tak memberikan preferensi ataupun kecondongan dalam memilih sistem operasi manapun yang cocok untuk program digitalisasi pendidikan itu. Sebab kata Indra, sebagai konsultan, kliennya menganalisis semua sistem operasi antara Windows, dan Chromebook.

“Beliau (Ibrahim) ditugaskan untuk memberikan masukan-masukan terhadap penggunaan Chromebook, ataupun Windows untuk diberikan kepada kementerian (Kemendikbudristek), untuk dikelola, diambil apa yang perlu diambil, kemudian nanti yang menentukan kementerian sendiri,” ujar Indra.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |