Jakarta, CNN Indonesia --
Industri pariwisata Spanyol mengalami perlambatan pertumbuhan yang signifikan, yang dipicu oleh penurunan belanja turis dari Eropa dan Amerika Serikat (AS).
Kontribusi sektor ini terhadap pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan lebih rendah dari yang diharapkan, menurut kelompok industri Exceltur pada Selasa (7/10).
Exceltur kini memproyeksikan aktivitas terkait pariwisata di negara yang menjadi tujuan wisata kedua terpopuler di dunia ini akan tumbuh sebesar 2,8 persen pada 2025, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 3,3 persen pada Juli lalu, dan jauh lebih rendah dibandingkan ekspansi 5,5 persen pada tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelompok ini memperkirakan industri pariwisata hanya akan menyumbang 13,1 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) Spanyol tahun ini, lebih rendah dari estimasi awal sebesar 13,5 persen.
"Pariwisata bukan lagi penggerak utama ekonomi Spanyol," kata Wakil Presiden Exceltur, Oscar Perelli, dalam konferensi pers, seperti dilansir VN Express.
Ia menambahkan bahwa sektor ini tidak lagi melampaui proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan mencapai 2,6 persen.
Jumlah wisatawan internasional juga kemungkinan tidak akan mencapai target 100 juta seperti yang diproyeksikan oleh World Travel and Tourism Council awal tahun ini.
Pada 2024, Spanyol mencatat rekor 94 juta wisatawan, menjadikannya negara kedua paling banyak dikunjungi setelah Prancis. Hingga Agustus tahun ini, sebanyak 66,8 juta wisatawan telah tiba, naik 3,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Saya tidak tahu apakah kita akan mencapai angka 100 juta wisatawan," ujar Menteri Pariwisata Spanyol, Jordi Hereu. Namun, ia menegaskan bahwa hal ini tidak menjadi kekhawatiran karena belanja wisatawan masih menunjukkan peningkatan.
Penjualan di sektor hotel, maskapai penerbangan, restoran, dan bisnis terkait pariwisata lainnya naik 2,8 persen selama musim panas puncak, turun drastis dari pertumbuhan 6,3 persen pada periode yang sama tahun lalu. Pada kuartal keempat, Exceltur memprediksi penjualan akan meningkat sebesar 2 persen.
Perlambatan pertumbuhan ini terkait dengan penurunan belanja wisatawan dari Jerman, Prancis, Turki, dan Amerika Serikat, menurut Exceltur.
Namun, peningkatan jumlah wisatawan dari Inggris, yang menyumbang 26,5 persen dari total pengunjung, serta dari China dan Polandia, membantu mengimbangi tren ini selama musim puncak. Sementara itu, jumlah wisatawan domestik tetap stabil tanpa perubahan signifikan.
(wiw)