Suku Bunga Dibayangi Perang: Dunia Menanti Langkah Israel, Iran dan AS

10 hours ago 1

  • Pasar keuangan Indonesia bergerak beragam, IHSG melemah sementara rupiah menguat
  • Wall Street kompak menguat seiring harapan investor melihat gencatan senjata di Timur Tengah
  • Perang Israel vs Iran, kebijakan suku bunga, serta realisasi APBN akan menjadi sentimen hari ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Tanah Air berjalan tak seirama pada perdagangan kemarin, Senin (16/6/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus ditutup di zona pelemahan, sementara rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup di zona penguatan. Akan tetapi IHSG diperkirakan dapat berbalik arah pada perdagangan hari ini usai menguatnya Wall Street dan Bursa Asia lainnya pada perdagangan kemarin.

Di sepanjang pekan ini, pergerakan IHSG maupun rupiah diperkirakan akan sangat volatile. Lantaran Iran menolak perundingan gencatan sengaja dengan Israel, utang luar negeri Indonesia yang naik, hingga penantian para investor dari kebijakan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) hingga Bank Indonesia (BI).

Selengkapnya mengenai sentimen dan proyeksi pasar hari ini dapat dibaca pada halaman 3 pada artikel ini. Dan para investor juga dapat mengintip agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini baik dalam negeri dan luar negeri pada halaman empat.

Pada perdagangan Senin (16/6/2026), IHSG ditutup turun 48,47 poin atau melemah 0,68% ke level 7.117,59. Pelemahan ini menjadi kejatuhan IHSG selama empat hari beruntun.

Sebanyak 232 saham naik, 388 turun, dan 186 tidak bergerak. Nilai transaksi perdagangan mencapai Rp 14,98 triliun yang melibatkan 24,63 miliar saham dalam 1,49 juta kali transaksi.

Mayoritas sektor perdagangan tercatat mengalami pelemahan, dengan hanya sektor properti, industri dan kesehatan mengalami penguatan. Adapun sektor barang baku dan konsumen non primer, mengalami pelemahan terbesar.

Namun, tiga saham emiten konglomerat tercatat masih mencatatkan kenaikan.

Emiten properti milik Aguan, Pantai Indah kapuk Dua (PANI), tercatat menjadi penggerak utama IHSG dengan sumbangsih 2,29 indeks poin. Lalu diikuti oleh emiten milik taipan Prajogo Pangestu Barito Pacific (BRPT) dan saham data center milik Toto Sugiri dan Salim DCI Indonesia (DCII) dengan kontribusi 2,18 indeks poin.

Adapun saham Amman Mineral Internasional (AMMN) tercatat menjadi beban terbesar IHSG dengan koreksi 19,74 indeks poin. Kemudian diikuti oleh saham Bank Central Asia (BBCA) yang berkontribusi atas pelemahan 6,82 indeks poin.

Adapun volatilitas pasar keuangan Tanah Air diperkirakan tinggi dalam sepekan ini akan kembali. Memanasnya hubungan Iran dan Israel dikhawatirkan akan memicu dana asing keluar sehingga IHSG dan rupiah melemah.

Di tengah perang yang berkecamuk, delapan bank sentral di delapan negara juga akan menggelar rapat untuk mengambil kebijakan penting. Di antaranya adalah bank sentral China, Jepang, Indonesia, AS, Inggris, Turki, Brasil, dan Swiss.

Keputusan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) dan Bank Indonesia (BI) bisa menjadi penangkal kabar buruk sentimen negatif dari perang Israel dengan Iran. Perang yang makin memanas mendorong investor mengalihkan dananya dari aset beresiko seperti saham ke safe haven seperti emas. Hal ini yang dapat memicu melemahnya pasar saham dalam sepekan ini jika perang terus berlanjut.

Beralih ke rupiah, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Senin (16/6/2025) ditutup pada posisi Rp 16.260/US$ atau menguat 0,18%.

Penguatan rupiah disebabkan oleh melemahnya indeks dolar AS. Nilai tukar dolar AS kembali jatuh setelah Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap fasilitas nuklir Iran. Selain itu, ancaman tarif perang dagang ikut membayangi pelemahan dolar AS.
Reaksi pasar sejauh ini menunjukkan mata uang AS mulai dijauhi oleh investor terbukti dari nilai tukarnya yang telah jatuh karena meningkatnya kekhawatiran tentang kebijakan tarif Presiden Trump.

Sebagai informasi, Israel telah mulai melancarkan serangan terhadap Iran, kata dua pejabat AS seraya menambahkan bahwa tidak ada bantuan atau keterlibatan AS dalam operasi tersebut. Laporan lain menyebutkan bahwa ledakan terdengar di timur laut ibu kota Iran, Teheran.

Presiden AS Donald Trump mengatakan konflik dapat dengan mudah diakhiri sambil memperingatkan Teheran agar tidak menyerang target AS mana pun.

"Jika kita diserang dengan cara apa pun, bentuk atau wujud apa pun oleh Iran, kekuatan penuh dan kekuatan Angkatan Bersenjata AS akan menyerang Anda pada tingkat yang belum pernah terlihat sebelumnya," ujar Trump dalam sebuah pesan di Truth Social.

Trump juga mengatakan bahwa Iran dan Israel dapat dengan mudah mencapai kesepakatan dengan Israel dan mengakhiri konflik.

Adapun dari pasar obligasi Indonesia, pada perdagangan Senin (16/6/2025) imbal hasil obligasi tenor 10 tahun terpantau melemah 0,60% di level 6,676%.

Imbal hasil obligasi yang melemah menandakan bahwa para pelaku pasar sedang kembali mengumpulkan surat berharga negara (SBN). Begitu pun sebaliknya, imbal hasil obligasi yang menguat menandakan bahwa para pelaku pasar sedang membuang surat berharga negara (SBN).

Pages

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |