Kasubpenmas Bidang Humas Polda NTB AKBP Jolmadi (kiri) menyampaikan keterangan pers pengungkapan kasus premanisme pada Operasi Pekat II Rinjani 2025 di Polda Nusa Tenggara Barat, Mataram, Jumat (16/5/2025). Polda NTB berhasil mengungkap puluhan kasus premanisme dengan menangkap 302 pelaku dan menyita barang bukti berupa 7 senjata tajam, 1 unit kendaraan roda empat, 2 unit kendaraan roda dua, uang tunai Rp606.000 dan 74 barang bukti lainnya dalam periode pelaksanaan operasi pada 1-14 Mei 2025.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei Indikator Politik Indonesia pada Mei 2025 tentang tingkat kepercayaan publik atas kinerja lembaga-lembaga negara dan pemberantasan korupsi, menyimpulkan masyarakat puas dengan kinerja Kepolisian menindak premanisme.
“Tingkat kepuasan terhadap Kepolisian dalam memberantas premanisme di sekitar tempat tinggal responden, yang puas total mencapai 67 persen. Jadi, cukup tinggi ya,” ujar Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers secara daring yang disaksikan dari Jakarta, Selasa (27/5).
Lebih lanjut Burhanuddin menyebut bahwa sebanyak 50,7 persen responden telah mendengar tentang operasi besar-besaran Kepolisian dalam memberantas premanisme, dan sekitar 24,3 persen responden tahu operasi tersebut terjadi di sekitar tempat tinggalnya.
Sebelumnya, Indikator Politik Indonesia melakukan survei telepon secara nasional pada periode 17—20 Mei 2025.
Populasi survei merupakan seluruh warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah, dan memiliki telepon seluler ketika survei dilakukan, yakni 83 persen dari total populasi nasional.
Sampel survei dipilih melalui metode double sampling sebanyak 1.286 responden, terdiri atas 50,4 persen laki-laki dan 49,6 persen perempuan.
Sementara toleransi kesalahan survei diperkirakan kurang lebih 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dan asumsi simple random sampling.
sumber : Antara