Thailand Kini Larang Penjualan Ganja Tanpa Resep Medis

3 weeks ago 10

8000hoki.com Data Login situs Slot Maxwin Myanmar Terpercaya Gampang Lancar Jackpot Banyak

hokikilat.com List Demo situs Slot Maxwin China Terkini Sering Lancar Win Full Terus

1000 hoki List ID server Slot Gacor Malaysia Terkini Gampang Jackpot Banyak

5000 hoki Data ID situs Slot Gacor Indonesia Terbaik Gampang Lancar Jackpot Non Stop

7000hoki Platform situs Slot Gacor China Terpercaya Sering Win Banyak

9000hoki List ID website Slot Gacor Malaysia Terkini Sering Lancar Jackpot Non Stop

Platform games Slots Gacor server Vietnam Terpercaya Gampang Lancar Jackpot Terus

Idagent138 login Slot Game Terpercaya

Luckygaming138 Id Slot Anti Rungkat Online

Adugaming login Akun Slot Anti Rungkad Terpercaya

kiss69 Daftar Slot Terbaik

Agent188 Daftar Id Slot Anti Rungkad Terbaik

Moto128 Akun Slot Anti Rungkat Terbaik

Betplay138 Daftar Id Slot Game

Letsbet77 Slot Online

Portbet88 Daftar Slot Gacor Online

Jfgaming168 Slot Anti Rungkad Online

Mg138 Daftar Slot Gacor Terbaik

Adagaming168 login Slot Terpercaya

Kingbet189 login Slot Anti Rungkad Online

Summer138 Slot Anti Rungkat Online

Evorabid77 Slot Terpercaya

bancibet Daftar Id Slot Anti Rungkad Online

adagaming168 login Id Slot Game Online

Jakarta, CNN Indonesia --

Tiga tahun setelah membuka pintu lebar-lebar bagi industri ganja, Thailand kini mengambil langkah mundur. Negara yang pada tahun 2022 menjadi yang pertama di Asia Tenggara mendekriminalisasi ganja, kini kembali memberlakukan serangkaian pembatasan ketat terhadap tanaman tersebut.

Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand, Somsak Thepsuthin, pada pekan ini telah menandatangani perintah yang melarang penjualan ganja tanpa resep medis. "Ganja akan diklasifikasikan sebagai narkotika di masa depan," kata Thepsuthin mengenai langkah ini, yang telah mulai berlaku, seperti dikutip The Washington Post, Sabtu (28/6).

Departemen Pengobatan Tradisional dan Alternatif Thailand, yang bertugas menegakkan aturan baru ini, pada Jumat (27/6) memberikan panduan bahwa toko-toko penjual ganja harus beralih fungsi menjadi apotek medis dan menghadapi pembatasan lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah Thailand sebenarnya telah mengisyaratkan pada Februari lalu bahwa ganja akan kembali ilegal pada akhir tahun. Namun, upaya untuk mempercepat perubahan ini semakin gencar setelah sebuah partai pro-ganja keluar dari koalisi pemerintahan parlemen Thailand pada 18 Juni lalu.

Situasi ini memberikan keleluasaan lebih besar bagi Partai Pheu Thai yang berkuasa, meskipun dengan mayoritas yang jauh berkurang, untuk secara penuh melakukan rekriminalisasi ganja.

Thailand sebelumnya melegalkan ganja medis pada Desember 2018 dan ganja rekreasional pada September 2022 di bawah pemerintahan sebelumnya. Langkah ini menjadikannya negara pertama di Asia Tenggara yang melakukan hal tersebut, di mana wilayah ini dikenal dengan hukuman obat-obatan terlarang yang sangat keras.

Menyusul legalisasi tersebut, para pengusaha Thailand telah mendirikan sekitar 18.000 toko ganja di seluruh negeri. Tak lama setelah dekriminalisasi, negara ini dibanjiri oleh bisnis-bisnis baru yang dilegalkan atau berada di area abu-abu, mulai dari apotek mewah hingga tur pertanian.

Namun, era dekriminalisasi yang singkat namun berkembang pesat itu diwarnai oleh terbelahnya opini publik dan kritik bahwa toko-toko ganja hanya menghadapi sedikit regulasi serta pengawasan.

Dalam membela arah kebijakan baru ini, pemerintah Thailand mengutip tingginya tingkat ketergantungan dan kekhawatiran akan risiko penggunaan narkoba oleh anak-anak. (Usia legal untuk membeli ganja sebelumnya adalah 20 tahun.)

"Banyak toko dibuka untuk menjual ganja baik untuk tujuan rekreasi maupun medis, memungkinkan akses mudah bagi anak-anak dan masyarakat umum, yang bertentangan dengan tujuan pemerintah untuk menindak narkoba," kata Juru Bicara Pemerintah Thailand, Jirayu Huangsab.

Meskipun beberapa negara telah melegalkan atau mendekriminalisasi ganja dalam beberapa tahun terakhir, Thailand tampaknya menjadi satu-satunya yang secara drastis membalikkan kebijakan tersebut.

Kementerian Kesehatan Thailand belum memberikan tanggapan segera terhadap permintaan komentar mengenai kebijakan baru ini. Sementara itu, Writing Thailand's Cannabis Future Network, sebuah kelompok advokasi pro-ganja, menyerukan protes publik di luar Kementerian Kesehatan Masyarakat pada 7 Juli sebagai respons terhadap larangan itu.

(wiw)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |