Toko Online Didenda Rp 41 Triliun Karena Menipu Pembeli

1 hour ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Amazon dituduh menipu konsumen dalam layanan berlangganan Prime. Kasus ini membuat raksasa teknologi itu dikenakan denda oleh Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat (AS) sebesar US$2,5 miliar (Rp 41,7 triliun).

Dalam persidangan dibuktikan Amazon mencoba memanipulasi para konsumennya agar mau mendaftar Prime. Namun kemudian mereka kesulitan mengakhiri langganan tersebut.

Perime merupakan layanan tambahan untuk pengiriman cepat. Kemudian berkembang menjadi layanan multi-cabang untuk hiburan streaming, pengiriman bahan bakar, fasilitas pengiriman bahan bakar dan makanan serta penawaran khusus pelanggan.

Besaran langganannya mencapai US$14,99 per bulan hingga US$139 per bulan. Dari layanan, ini Amazon berhasil menghasilkan miliaran dolar.

Amazon/REUTERS/Pascal Rossignol/File PhotoAmazon/REUTERS/Pascal Rossignol/File Photo

Sementara itu, juru bicara Amazon Mark Blafkin mengatakan pihaknya memastikan selalu menaati hukum yang ada. Termasuk menyelesaikan masalah ini agar bisa maju dan berfokus pada inovasi pelanggan.

"Kami bekerja keras memastikan pelanggan bisa mendaftar atau membatalkan langganan Prime dengan mudah dan jelas, serta menawarkan nilai tambah substansial untuk jutaan anggota Prime di seluruh dunia," kata Blafkin dikutip dari CNN Internasional, Rabu (1/10/2025).

Analis Emarketer, Zak Stambor mengatakan pembayaran penyelesaian itu mewakili 5,6% pendapatan langganan Prime tahun lalu yang mencapai US$44 miliar. Denda itu, dia mengatakan bisa memperlancar proses pembatalan namun tak mengurangi dominasi program.

Mantan Ketua FTC, Lina Khan mengatakan penyelesaian itu tak bernilai besar untuk Amazon. Hanya mengurangi beban para eksekutif yang merugikan konsumen.

"Denda sebesar US$2,5 miliar hanya setetes air di lautan untuk Amazon dan menjadi kelegaan besar untuk para eksekutif yang sengaja merugikan pelanggan mereka," jelasnya.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Misteri Bumi Hitam Terungkap, Ahli Happy Temukan Cara Selamat Kiamat

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |