Trump Rusuh! AS Beri Sinyal Invasi Afghanistan Lagi

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan ada hal buruk yang akan terjadi pada Afghanistan jika negara tersebut tidak mengembalikan kendali atas pangkalan udara Bagram.

"Jika Afghanistan tidak mengembalikan Pangkalan Udara Bagram kepada pihak yang membangunnya, yaitu Amerika Serikat, hal buruk akan terjadi," ujar Trump dalam sebuah unggahan di akun X-nya, dikutip Reuters, Minggu (21/9/2025).

Trump mengatakan bahwa pihaknya juga telah berusaha untuk mendapatkan kembali kendali atas pangkalan yang digunakan oleh pasukan AS setelah serangan 11 September 2001 silam. Saat ini Ia sedang berbicara dengan Afghanistan terkait hal itu.

Penarikan pasukan AS pada 2021 menyebabkan pengambilalihan pangkalan tersebut, dan penggulingan pemerintah yang didukung AS di Kabul, oleh Taliban. Para pejabat Afghanistan menentang kehadiran AS yang dihidupkan kembali.

Para pejabat AS baik yang saat ini menjabat dan mantan pejabat secara pribadi memperingatkan bahwa menduduki kembali pangkalan udara Bagram di Afghanistan mungkin akan terlihat seperti invasi kembali ke negara itu, yang membutuhkan lebih dari 10.000 tentara serta pengerahan pertahanan udara yang canggih.

Trump, yang sebelumnya mengatakan bahwa dia ingin Amerika Serikat mengakuisisi wilayah dan situs mulai dari Terusan Panama hingga Greenland, telah terlihat fokus pada Bagram selama bertahun-tahun.

Trump dengan tegas tidak akan memberikan keterangan apapun terkait kemungkinan mengirim pasukan AS kembali untuk merebut pangkalan tersebut. "Kami tidak akan membicarakan hal itu," ucapnya.

Saat ini, kata Trump, Ia sedang bicara dengan pemerintah Afghanistan untuk kembali merebut yang dianggap milik AS.

"Kami sedang berbicara dengan Afghanistan dan kami menginginkannya kembali dan kami ingin segera mengembalikannya, segera. Dan jika mereka tidak melakukannya, jika mereka tidak melakukannya, Anda akan tahu apa yang akan saya lakukan," katanya kepada wartawan di Gedung Putih.

Adapun, lapangan terbang yang luas ini merupakan pangkalan utama bagi pasukan Amerika di Afghanistan selama dua dekade perang yang terjadi setelah serangan 11 September 2001 di New York dan Washington oleh al Qaeda.

Pangkalan ini pernah menjadi tempat bagi restoran cepat saji seperti Burger King dan Pizza Hut yang melayani pasukan AS serta toko-toko yang menjual berbagai macam barang mulai dari barang elektronik hingga permadani khas Afghanistan. Pangkalan ini juga menjadi tuan rumah bagi sebuah kompleks penjara yang sangat besar.

Para ahli mengatakan bahwa pangkalan udara yang luas ini pada awalnya akan sulit untuk diamankan dan akan membutuhkan banyak tenaga kerja untuk mengoperasikan dan melindunginya. Bahkan jika Taliban menerima pendudukan kembali Bagram oleh AS setelah negosiasi, pangkalan udara ini harus dipertahankan dari sejumlah ancaman termasuk ISIS dan militan al Qaeda di dalam Afghanistan.

Pangkalan ini juga rentan terhadap ancaman rudal canggih dari Iran, yang menyerang pangkalan udara utama AS di Qatar pada Juni setelah Amerika Serikat menyerang situs nuklir Iran.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Trump Mengalah, Izinkan Jepang Ambil Alih Industri Vital AS Ini

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |