Ulah Israel, Warga Iran Ramai-ramai Hilang Kontak

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Iran mendesak warganya untuk menghapus WhatsApp dari HP mereka. Alasannya karena aplikasi pesan milik Meta itu dituding menjadi alat mata-mata Israel dalam konflik terbaru kedua negara.

Media pemerintah Iran menyampaikan peringatan tersebut pada Selasa (17/6).

Meski tidak menyertakan bukti atas tuduhan tersebut, mereka mengklaim WhatsApp mengumpulkan data pengguna Iran untuk dikirimkan ke pihak Israel. Hal ini membuat warga Iran terancam hilang kontak dengan kerabat dan tak bisa terhubung dengan dunia luar.

Meta langsung membantah tuduhan tersebut, dan dengan mengatakan mereka khawatir laporan palsu ini dijadikan alasan untuk memblokir layanan pesan instan tersebut padahal masyarakat sangat membutuhkannya.

Sebelumnya, Iran sempat memblokir WhatsApp selama dua tahun usai protes besar terkait kematian Mahsa Amini. Akses baru dipulihkan Desember 2024.

Namun, sejak serangan udara pertama Israel pada Jumat lalu, pembatasan akses layanan digital di Iran kembali diperketat. Banyak warga Iran yang terpaksa menggunakan aplikasi VPN untuk tetap bisa terhubung dengan dunia luar.

Data dari NetBlocks dan Cloudflare menunjukkan pemadaman internet besar-besaran terjadi sejak Rabu (18/6) dengan penurunan konektivitas hingga 90%.

Tekanan digital ini memicu lonjakan penggunaan VPN hingga 700% pada Minggu. Sayangnya, banyak pengguna melaporkan bahwa VPN mereka dibatasi atau hanya berfungsi sebagian. Proton VPN menyebut pemerintah juga memperketat kontrol terhadap layanan mereka.

Juru bicara pemerintah Iran menyebut pembatasan ini bersifat "sementara dan terarah" untuk menangkal serangan siber. Namun, pakar keamanan menyebut langkah ini adalah bagian dari normalisasi sensor dan pemadaman akses masyarakat terhadap dunia luar.

"Di Iran, pemadaman internet, pemblokiran VPN dan media sosial sudah menjadi hal normal dan kini menjadi alat kontrol rezim," ujar Manajer Umum Proton VPN, David Peterson, dikutip dari TechRadar, Kamis (19/6/2025).


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Cara Memulihkan Akun WhatsApp yang Diblokir karena Spam

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |