Abdul Mu'ti Ungkap Rumus Memajukan Amal Usaha Muhammadiyah

1 hour ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Amal usaha berperan penting dalam keberlangsungan Persyarikatan Muhammadiyah. Ini pun menjadi salah satu kunci dalam mewujudkan gerakan Islam yang berkemajuan di tengah umat, bangsa, dan kemanusiaan umumnya.

Menurut Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Abdul Mu’ti, ada tiga poin krusial yang mesti dihindari dalam upaya memajukan amal usaha Muhammadiyah (AUM). Ia merumuskannya sebagai 3K.

“Ada formula yang sering saya sampaikan di Majelis Dikdasmen (Pendidikan Dasar dan Menengah), amal usaha bisa maju kalau bisa menghindari 3K, yakni konflik, korupsi, dan kolot,” ujar Abdul Mu’ti saat berpidato di hadapan kader Muhammadiyah di Masjid Nur Afiyah, Universitas Muhammadiyah (UM) Manado, Manado, Sulawesi Utara, dilansir Republika dari laman resmi Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Senin (29/9/2025).

Jika sudah terjadi konflik, apalagi yang berlarut-larut, keberlangsungan AUM akan terancam. Bahkan, sebut Menteri Dikdasmen RI itu, AUM tinggal menunggu ambruk bila konflik yang terjadi dibiarkan tanpa penyelesaian. Inilah yang mesti dihindari oleh pengelola.

Kemudian, korupsi adalah penyakit yang berbahaya di mana pun berada. Karena itu, pengelola AUM diharapkan terus membudayakan sikap antikorupsi.

Selanjutnya, kolot atau pikiran yang jumud, sempit, dan tidak mau beradaptasi. Di dunia yang terus berubah dengan cepat, sikap demikian dapat menjadikan sebuah AUM stagnan dan sulit berkembang.

Rumusan 3K yang mesti dihindari itu pun dijawab dengan 3K lainnya. Menurut Abdul Mu'ti, inilah antitesis dari konflik, korupsi, dan kolot, yakni kompak, kreatif, dan komunikatif.

"Berbagai potensi yang dimiliki berbagai AUM harus dikelola dengan kompak, kreatif, dan komunikatif," ucap guru besar bidang pendidikan Islam itu.

Salah satu bidang dakwah Persyarikatan yang paling menonjol adalah amal usaha Muhammadiyah (AUM). Berjumlah puluhan ribu, AUM yang antara lain terdiri atas lembaga-lembaga pendidikan hingga pelayanan sosial dan kesehatan tersebar di seluruh Indonesia.

Meski AUM identik dengan manajemen dan bisnis, sejatinya Muhammadiyah tidak menjadikan AUM sebagai alat kapitalisme guna meraup keuntungan pribadi atau organisasi. Yang diutamakan adalah menebar maslahat seluas-luasnya di tengah umat, bangsa dan manusia pada umumnya.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |