Airlangga Minta UE Perlakukan Khusus Ikan RI, Singgung Pagar Laut

16 hours ago 2

CNN Indonesia

Jumat, 13 Jun 2025 20:27 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta Uni Eropa memberikan perlakukan khusus komoditas ikan asal RI. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta Uni Eropa memberikan perlakukan khusus komoditas ikan asal RI. (Foto: ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta Uni Eropa memberikan perlakukan khusus komoditas ikan asal RI.

Permintaan itu disampaikan Airlangga kepada Komisioner Perdagangan UE Maros Sefcovic saat membahas Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA). Kemitraan ini bakal membuka akses pasar Indonesia ke Uni Eropa, bahkan jaminan bebas tarif impor.

"Saya minta khusus untuk perikanan karena Indonesia negara kepulauan. Jadi, ikan menjadi salah satu (kesepakatan I-EU CEPA). Apalagi, saya bilang ekosistem ikan itu, tuna itu lahirnya di Indonesia," kata Airlangga dalam Diseminasi Hasil Perundingan I-EU CEPA di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat (13/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyinggung soal pagar laut jika Filipina-Thailand diberikan perlakukan khusus lebih baik oleh Uni Eropa.

"Kalau dia (ikan Indonesia) jalan ke Filipina sama ke Thailand, terus Filipina-Thailand dikasih treat (oleh UE) lebih bagus dari kita. Saya bilang, 'Nanti lautnya saya pagari!'. Jadi, Thailand dan Filipina enggak kebagian tuna, dia (ikan) harus putar balik (ke laut Indonesia)," kata dia berkelakar.

Airlangga mengklaim Uni Eropa sudah sepakat untuk memberikan perlakuan khusus atas ekspor ikan yang dilakukan Indonesia. Ia menyebut draf I-EU CEPA akan rampung pada September 2025.

Kendati, implementasinya tidak seketika berlaku pada akhir tahun ini. Airlangga menegaskan ada proses hukum dan ratifikasi yang mesti dilakukan 27 negara UE secara bergiliran. Waktu yang dibutuhkan adalah 10 bulan-12 bulan.

Penerapan I-EU CEPA diperkirakan baru berjalan pada akhir 2026 atau kuartal I 2027 mendatang.

Menko Airlangga Hartarto turut menyoroti kemudahan ekspor produk sawit ke Uni Eropa. Ia menegaskan non-tariff barriers juga mesti dibabat, termasuk hambatan dari Undang-Undang Anti Deforestasi Uni Eropa (EUDR).

(skt/asa)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |