Jakarta, CNBC Indonesia - Pengelola pusat perbelanjaan mulai memandang serius pentingnya integrasi transportasi umum dengan mal sebagai salah satu strategi untuk menarik lebih banyak pengunjung. Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja pun menyebut kehadiran transportasi publik seperti MRT menjadi kebutuhan mendesak, terutama di kota besar seperti Jakarta.
"Keberadaan transportasi publik tentunya sangat diperlukan oleh pusat perbelanjaan, apalagi di kota-kota metropolitan seperti Jakarta," kata Alphonzus kepada CNBC Indonesia, Rabu (18/6/2025).
Menurut Alphonzus, peningkatan layanan transportasi publik harus terus dilakukan. Di sisi lain, pengelola mal juga perlu mendorong pengunjungnya untuk lebih banyak menggunakan moda transportasi ramah lingkungan.
"Penggunaan transportasi publik oleh para pengunjung atau pelanggan merupakan salah satu program eco-friendly practices (praktik ramah lingkungan) dari pusat perbelanjaan di kota-kota besar," jelasnya.
Ia menegaskan, integrasi antara mal dan transportasi umum seperti MRT memang berpotensi meningkatkan kunjungan, namun itu bukan satu-satunya solusi.
"Terintegrasinya transportasi umum dengan pusat perbelanjaan dapat mendukung peningkatan kunjungan ke pusat perbelanjaan, tetapi tentunya harus dibarengi dengan langkah strategis yang dilakukan oleh pusat perbelanjaan dimaksud. Keberadaan dan terintegrasinya transportasi umum bukan menjadi satu-satunya jaminan bahwa suatu pusat perbelanjaan akan menjadi ramai jika tanpa melakukan apa-apa," tegas Alphonzus.
Adapun contoh integrasi ini sudah terlihat di Blok M Plaza, dan nantinya juga akan terlihat di Gajah Mada Plaza, Jakarta. Mal yang kini sedang menjalani tahap renovasi besar-besaran, itu akan terhubung langsung dengan jalur MRT fase 2A yang tengah dibangun.
"Gajah Mada itu nantinya akan menjadi stasiun MRT. Dan saat ini sedang ada pembangunan MRT yang masif," ujar Corporate PR and Reputation Management Lippo Malls, Nidia N Ichsan kepada CNBC Indonesia, dihubungi terpisah.
Menurut Nidia, konsep integrasi ini akan mirip dengan yang sudah dilakukan di beberapa lokasi lain, seperti Bintaro Jaya Xchange (BXc) yang langsung terhubung melalui terowongan bawah tanah dengan stasiun Commuter Line Jurang Mangu, Tangerang.
"Mungkin (integrasinya di bawah tanah), karena pasti kan semua MRT yang di situ kan di bawah tanah. Sudah pasti. Bukan hanya kemungkinan, memang dipastikan untuk ke arah situ (bawah tanah)," kata Nidia.
Ia juga mengonfirmasi manajemen sudah menjalin kerja sama dengan MRT Jakarta.
"Kalau saya sudah ngomong, sudah ada. Karena pembangunan itu sudah mencapai di situ kan. Sudah ada," ungkapnya.
Hanya saja, waktu pasti pembukaan akses langsung dari Gajah Mada Plaza ke stasiun MRT masih belum ditentukan. "Yang waktunya kita belum tahu, kapan itu bisa dibuka," pungkasnya.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Ya Ampun! Duit Orang Kelas Menengah RI Menipis-Pilih Beli Barang Murah