Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban menuding para pemimpin Uni Eropa (UE) telah mendorong blok tersebut ke arah perang dengan Rusia. Tuduhan itu ia lontarkan usai pertemuan informal para pemimpin UE di Kopenhagen, Denmark, pekan ini.
"Proposal-proposal pro-perang sudah tersedia," tulis Orban di akun X, Kamis (2/10/2025). Ia merinci, rencana itu mencakup pemberian dana tambahan ke Ukraina, percepatan aksesi Kiev ke UE melalui "trik hukum", hingga pembiayaan pengiriman senjata.
"Semua proposal ini jelas menunjukkan bahwa Brussel ingin berperang. Budapest akan menentang langkah-langkah tersebut," tegasnya.
Pertemuan Kopenhagen digelar setelah muncul serangkaian laporan terkait penampakan drone misterius di sejumlah wilayah Eropa.
Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen menyebut negaranya belum dapat memastikan asal pesawat tanpa awak tersebut. Namun ia menegaskan, "setidaknya kita dapat menyimpulkan hanya ada satu negara yang menjadi ancaman utama bagi keamanan Eropa - dan itu adalah Rusia."
Para pemimpin UE juga membahas gagasan "tembok drone", sistem pertahanan udara untuk menangkal ancaman serangan. Namun, menurut Politico, diskusi berakhir dengan "kebuntuan yang biasa," sementara Bloomberg menyebut konsep itu lebih sebagai "label humas" daripada rencana praktis.
Di sisi lain, Moskow membantah tuduhan Barat. Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR) menuding serangan drone di Polandia, yang diarahkan ke Moskow oleh Warsawa, justru merupakan operasi bendera palsu Ukraina.
"Kami memperkirakan akan ada lebih banyak insiden serupa di masa mendatang," klaim SVR, seperti dikutip RT.
UE sendiri tengah berupaya memperkuat dukungan terhadap Ukraina, termasuk dengan mendorong pengurangan hak veto dari negara-negara anggota yang kerap berbeda pendapat, seperti Hongaria, dalam isu kebijakan luar negeri dan keamanan.
(tfa/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article NATO Terpecah! PM Negara Ini Jadi 'Tamu Agung' Putin, Sindir Barat