Jakarta, CNN Indonesia --
Cuci darah merupakan prosedur penting bagi penderita gagal ginjal. Prosedur ini berfungsi menyaring darah dan mengeluarkan racun serta limbah dari tubuh ketika ginjal sudah tidak mampu bekerja dengan baik.
Tindakan ini sangat membantu memperpanjang harapan hidup pasien, bahkan banyak yang dapat bertahan selama bertahun-tahun.
Mengutip Medical News Today, orang yang menjalani cuci darah memiliki angka harapan hidup antara 5 hingga 10 tahun. Ada pula yang bisa hidup hingga 20-30 tahun setelah memulai perawatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dokter biasanya juga menyarankan pasien untuk mengubah pola makan dan gaya hidup guna meningkatkan kelangsungan hidup.
Efek tidak cuci darah bagi penderita gagal ginjal
Meski dapat meningkatkan harapan hidup, cuci darah bisa menjadi beban fisik dan emosional bagi sebagian pasien. Tak sedikit yang merasa lelah secara mental dan ingin berhenti menjalani prosedur ini.
Namun, keputusan untuk tidak cuci darah tentu memiliki konsekuensi serius bagi kesehatan dan kualitas hidup.
Berikut sejumlah efek yang dapat terjadi jika penderita gagal ginjal tidak menjalani cuci darah:
1. Penurunan harapan hidup
Berhenti cuci darah akan sangat memengaruhi seberapa lama seseorang dapat bertahan hidup. Lama waktu bertahan tanpa cuci darah bervariasi, tergantung tingkat keparahan penyakit ginjal dan kondisi kesehatan secara keseluruhan.
Mengutip Very Well Health, ada pasien yang hanya bertahan beberapa hari, sementara yang lain bisa bertahan beberapa minggu tanpa perawatan.
2. Mudah lelah
Menurut National Kidney Foundation, tanpa cuci darah, racun dan cairan yang seharusnya disaring oleh ginjal akan menumpuk di dalam tubuh. Akibatnya, tubuh menjadi lebih mudah lelah dan tidak bertenaga.
Jika timbul rasa sakit atau tidak nyaman, dokter dapat meresepkan obat pereda nyeri untuk membantu meningkatkan kualitas hidup pasien.
3. Kesulitan bernapas
Penumpukan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan sesak napas karena cairan menumpuk di paru-paru atau jaringan tubuh lainnya.
Dokter biasanya akan memberikan obat diuretik atau melakukan prosedur ultrafiltrasi untuk membantu mengeluarkan cairan berlebih dan memudahkan pernapasan. Selain itu, pasien juga dianjurkan membatasi konsumsi garam dan cairan agar kondisi tidak semakin parah.
4. Risiko penyakit jantung meningkat
Tidak menjalani cuci darah dapat menyebabkan kadar kalium dan fosfor dalam darah meningkat secara berbahaya.
Kadar kalium yang tinggi dapat memicu serangan jantung, sedangkan fosfor berlebih dapat melemahkan tulang dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
5. Terjadi uremia
Melansir Cleveland Clinic, uremia merupakan kondisi berbahaya yang terjadi ketika ginjal gagal menyaring limbah dari darah secara efektif.
Akibatnya, racun menumpuk dan menyebabkan berbagai gejala seperti kelelahan, hilang nafsu makan, mual, hingga gangguan kesadaran seperti kebingungan, kejang, bahkan koma.
Kondisi ini menandakan gagal ginjal yang sangat serius dan membutuhkan penanganan segera.
Itulah beberapa hal yang dapat terjadi jika penderita gagal ginjal memilih untuk tidak menjalani cuci darah. Prosedur ini memang bukan solusi penyembuhan, tetapi sangat penting untuk menjaga kualitas hidup serta memperpanjang usia penderita gagal ginjal.
(rea/tis)