Jakarta, CNBC Indonesia - Banjir besar melanda wilayah utara Vietnam, menenggelamkan jalan-jalan, menutup akses transportasi, dan menewaskan sedikitnya delapan orang. Otoritas setempat menyebut ketinggian air di tiga sungai utama telah mencapai level tertinggi dalam hampir 40 tahun terakhir, melampaui rekor banjir besar tahun 1986.
Televisi nasional Vietnam pada Rabu (8/10/2025) melaporkan bahwa permukaan air di Sungai Bang, Thuong, dan Trung meningkat drastis sejak Selasa malam hingga Rabu pagi, menimbulkan banjir besar di sejumlah provinsi seperti Cao Bang, Lang Son, dan Bac Ninh.
"Level air di Sungai Trung di provinsi Lang Son, yang berbatasan langsung dengan China, diperkirakan akan mencapai hampir dua meter di atas rekor tertinggi sebelumnya," demikian laporan TV nasional tersebut, sebagaimana dikutip AFP.
Sementara itu, Sungai Bang di provinsi Cao Bang mencapai puncak ketinggian air pada pukul 23.00 Selasa malam, "melampaui banjir bersejarah 1986 dan kini perlahan mulai surut," menurut buletin cuaca nasional.
Namun, situasi di Sungai Thuong dilaporkan masih memburuk. Di salah satu titik pengukuran di provinsi Bac Ninh, ketinggian air terus naik dan "telah melampaui catatan banjir 1986," kata buletin itu. Pada titik lain di sungai yang sama, permukaan air juga sudah melewati rekor tahun 2008 dan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada Rabu malam.
Badan meteorologi Vietnam melaporkan bahwa pada Rabu pagi, ketinggian air di Sungai Cau yang melintasi kota Thai Nguyen telah lebih dari satu meter di atas rekor sebelumnya, yaitu saat Topan Yagi menghantam negara itu pada September tahun lalu.
Akibatnya, puluhan ribu warga terjebak di rumah mereka atau terpaksa mengungsi ke dataran tinggi setelah banjir merendam permukiman hingga ke atap rumah dan menenggelamkan kendaraan. Kota Thai Nguyen yang berjarak sekitar 80 kilometer di utara Hanoi kini menjadi salah satu wilayah paling parah terdampak.
"Banyak rumah di dekat tepi sungai sudah tidak terlihat, hanya atapnya saja," kata seorang penduduk kepada media lokal. "Air naik sangat cepat, kami hanya punya waktu beberapa menit untuk menyelamatkan diri."
Otoritas setempat mengerahkan perahu karet dan kendaraan militer untuk mengevakuasi warga yang terjebak. Banyak keluarga dilaporkan harus bermalam di pusat-pusat evakuasi darurat di sekolah dan gedung pemerintahan.
Banjir kali ini menjadi yang paling parah sejak 1986, tahun ketika Vietnam juga mengalami bencana serupa di wilayah utara yang menewaskan ratusan orang. Pemerintah menyebut curah hujan ekstrem yang dipicu oleh sistem tekanan rendah sisa topan di Laut China Selatan.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Banjir Dahsyat Hancurkan Kota, Mayat Bergelimpangan