Ilmuwan Temukan Tanaman Alternatif Ganja, Lebih Murah dan Berlimpah

1 month ago 10

Rabu, 09 Oktober 2024 - 11:06 WIB

loading...

Ilmuwan Temukan Tanaman...

Tanaman trema micrantha blume mengandung senyawa ganja. Foto/Science Alert

JAKARTA - Para ilmuwan berhasil menemukan cannabidiol, senyawa dalam ganja yang dikenal sebagai CBD, dalam tanaman gulma di Brasil yang banyak dijumpai di semak-semak.

Tim menemukan CBD pada buah dan bunga tanaman yang dikenal sebagai Trema micrantha blume. "Semak yang tumbuh di sebagian besar negara Amerika Selatan dan sering dianggap sebagai gulma," ujar ahli biologi molekuler Rodrigo Moura Neto dari Universitas Federal Rio de Janeiro dilansir dari Science Alert, Rabu (9/10/2024).

Senyawa CBD banyak digunakan untuk mengobati epilepsi, nyeri kronis, dan kecemasan. CBD merupakan salah satu senyawa aktif utama dalam ganja, bersama tetrahydrocannabinol, atau THC – zat yang membuat pengguna merasakan sensasi fly.

Baca Juga

MK Tolak Legalisasi Ganja untuk Medis

Neto menambahkan, analisis kimia telah menemukan Trema micrantha blume mengandung CBD tetapi tidak THC. Alhasil temuan ini memungkin sumber alternatif baru yang berlimpah dari ganja yang tidak akan menghadapi hambatan norma hukum dan agama.

"Ini adalah alternatif legal untuk menggunakan ganja. Ini akan menjadi sumber cannabidiol yang lebih sederhana dan murah," katanya.

Baca Juga

Lebanon Legalkan Pertanian Ganja untuk Tujuan Medis

Neto, yang belum mempublikasikan hasilnya, mengatakan kini berencana untuk meningkatkan studinya guna mengidentifikasi metode terbaik mengekstrak CBD dari Trema dan menganalisis keefektifannya pada pasien dengan kondisi yang saat ini diobati dengan ganja medis.

Timnya baru-baru ini memenangkan hibah USD104.000 dari pemerintah Brasil untuk mendanai penelitian, yang menurutnya diperkirakan akan memakan waktu setidaknya lima tahun untuk diselesaikan.

Sebuah studi oleh perusahaan analisis pasar Vantage Market Research memperkirakan pasar global untuk CBD hampir mencapai USD5 miliar, dan diproyeksikan akan tumbuh menjadi lebih dari USD47 miliar pada tahun 2028, didorong terutama oleh penggunaan kesehatan.

(msf)

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Baca Berita Terkait Lainnya

Ilmuwan Tangkap Suara-suara...

30 menit yang lalu

NASA Siap Tangkap Makhluk...

3 jam yang lalu

Kenapa Orang Jepang...

4 jam yang lalu

Kirim Pesan Komunikasi...

5 jam yang lalu

Siap Dibeberkan Bulan...

6 jam yang lalu

Arab Saudi Siap Gunakan...

21 jam yang lalu

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |