Istithaah Kesehatan Haji akan Diperketat, Jamaah tak Layak Bisa Dipulangkan

3 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Haji dan Umrah RI Muhammad Irfan Yusuf mengimbau calon jamaah haji Indonesia untuk mulai mempersiapkan diri secara serius, terutama dari sisi kesehatan. Sebab, mulai tahun depan standar kemampuan (istithaah) kesehatan akan kembali diperketat. Menurut sosok yang akrab disapa Gus Irfan itu, hal tersebut sesuai dengan permintaan Pemerintah Arab Saudi.

“Saya pesan kepada jamaah, tolong jaga kesehatan. Tahun ini, istithaah kesehatan sesuai permintaan dari Pemerintah Saudi akan kita kembalikan ke standar semula yang kita miliki. Karena, Pemerintah Saudi merasa kurang puas dengan kesehatan kita tahun kemarin," ujar dia saat menghadiri acara The 7th International Hajj Fund Forum di ISEF 2025, JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu (8/10/2025).

Menurut Gus Irfan, Pemerintah Saudi akan melakukan cek kesehatan secara acak di terminal kedatangan jamaah haji mulai tahun depan. Bila ada yang dinilai tidak memenuhi standar kesehatan yang telah ditetapkan, mereka berpotensi langsung dipulangkan ke Indonesia.

“Bahkan, ada kalimat dari Pemerintah Saudi, nanti kita akan mengadakan cek secara acak di terminal kedatangan di Saudi. Kalau ada jamaah yang sudah datang di Saudi ternyata tidak layak, akan dikembalikan," ucapnya.

Langkah pemerintah untuk memperketat istithaah kesehatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan haji serta memastikan seluruh jamaah benar-benar siap secara fisik dan mental menjalani ibadah di Tanah Suci.

"Jadi bagi kami lebih baik tidak berangkat dari sini daripada sampai sana dikembalikan. Itu yang jadi pemikiran kami," kata Gus Irfan.

Selain itu, ia juga menyampaikan perkembangan persiapan haji 2026. Hingga awal Oktober ini, menurunya, sekitar 25 persen tahapan teknis sudah rampung, termasuk pemesanan tempat di Arafah dan Mina serta pembayaran uang muka kepada dua syarikat penyelenggara di Arab Saudi sebesar Rp2,7 triliun.

“Kita sudah mengambil tempat di Arafah dan Mina, dan sudah membayar sebagian uang muka. Mudah-mudahan sebelum Desember seluruh proses pelunasan bisa selesai,” jelasnya.

Ia menambahkan, pembahasan terkait skema Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) juga sedang berlangsung bersama Panitia Kerja (Panja) DPR. Rencananya, pelunasan biaya haji akan dimulai sebelum Desember 2025, sehingga jamaah sudah dapat menyiapkan dana dari sekarang.

“Kita akan bicara dengan DPR panja BPIH, nanti disepakati keluar Perpres. Mudah-mudahan sebelum Desember sudah bisa lunasi,” kata cucu pendiri Nahdlatul Ulama ini.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |