Keracunan MBG Merebak, Pemkot Cimahi Bakal Kumpulkan Seluruh SPPG

2 hours ago 2

Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudisthira.

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Wakil Wali Kota Cimahi Adhitia Yudisthira menyebutkan Pemkot Cimahi bakal mengumpulkan seluruh Sarana Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Cimahi, Jawa Barat. Ada 19 SPPG di Kota Cimahi yang sudah beroperasi mengolah dan mendistribusikan Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk pelajar serta ibu hamil dan menyusui.

"Jadi kita penggil penanggungjawab SPPG di Cimahi, Insya Allah Rabu ini," ujar Adhitia, Senin (29/9/2025).

Adhitia menjelaskan, pemanggilan seluruh SPPG ini dilakukan untuk mengantisipasi timbulnya kasus keracunan akibat MBG seperti yang terjadi di sejumlah daerah. Salah satunya Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang berbatasan langsung dengan Kota Cimahi.

"Alhamdulillah sampai saat ini belum ada kejadian (keracunan) oleh MBG dari SPPG di kita. Menyikapi rentetan kejadian, kita antisipasi," kata dia.

Nantinya kepala ataupun penanggungjawab setiap dapur MBG akan menjelaskan terkait teknis pelaksanaan pengolahan menu MBG yang akan disantap setiap harinya. "Nanti jadi kita akan tanya teknis, seperti memasak jam berapa dan sebagainya. Kita sepakati teknis-teknis seperti proses pengolahan, sertifikasi kesehatan, kelayakan dapur, petugasnya. Apalagi menurut Labkesda jabar kan pemicu utama kejadian ini bakteri di masakan," kata Adhitia.

Pemanggilan itu juga agar menguatkan koordinasi dan pengawasan oleh dinas terkait di Pemkot Cimahi yang beririsan dengan program tersebut. Sebab selama ini pengawasan program oleh daerah masih lemah. "Jalur koordinasi perlu di perkuat dengan dinas di pemkot yang beririsan sama MBG-nya. Misalnya Dinkes, Disdik, Dispangtan, pokoknya forkopimda. Termasuk nanti Polri dan Kejaksaan juga ya," katanya.

Adhitia mengatakan jika program ini dijalankan dengan baik, manfaatnya sangat dirasakan oleh masyarakat. "Ini program yang mulia sebetulnya, investasi jangka panjang cuma hasilnya tidak bisa dilihat 1 atau 2 tahun kedepan. Di Cina saja itu 25 tahun baru ada hasilnya, tapi tentu pelaksanaannya sangat baik. Nah di kita juga begitu, ahli gizi di SPPG harus bertanggungjawab atas perannya, termasuk pekerja lainnya," kata Adhitia.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |