Menkeu Purbaya Pastikan Utang Whoosh Dibayar Melalui Danantara, Bukan APBN

4 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan pemerintah tidak memiliki kewajiban membayar utang Whoosh maupun KAI. Ia menilai Danantara mampu membayarnya.

“Bukan utangnya tidak dibayar. Kalau dulu kan semuanya pemerintah, tadinya begitu. Tapi ketika sudah dipisahkan dan seluruh dividen masuk ke Danantara, Danantara cukup mampu untuk membayar itu,” jelas Purbaya di Wisma Danantara, Jakarta, Rabu (15/10/2025) sore.

“Jadi bukan tidak dibayar utangnya, dibayar tapi lewat Danantara, bukan APBN kelihatannya,” tambahnya.

Ia menekankan pemerintah hanya mengawasi agar pembayaran dilakukan secara tertib dan tidak membebani APBN. Utang proyek Whoosh atau Kereta Cepat Jakarta–Bandung dengan investor dari China dibayar melalui mekanisme Danantara, sehingga tidak menggunakan APBN secara langsung.

Purbaya menegaskan posisi pemerintah tetap jelas dan tegas terkait pengelolaan utang perusahaan BUMN. Ia menambahkan, arah kebijakan ini bertujuan agar struktur pembayaran menjadi efisien dan transparan.

Pemerintah juga akan memantau perkembangan pembayaran secara rutin. Purbaya mengatakan, setiap dua minggu pihak terkait proyek akan melaporkan kondisi pembayaran, dan pemerintah akan menilai apakah ada hal yang perlu didorong lebih lanjut.

Dengan mekanisme ini, utang Whoosh dan KAI tetap terlunasi tanpa membebani anggaran negara. Purbaya menegaskan, pengaturan seperti ini menjaga efisiensi APBN dan memastikan dana publik tetap aman.

Adapun Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, sebelumnya menyampaikan pihaknya telah menyiapkan dua skema penyelesaian, yakni dengan mengambil alih infrastrukturnya atau menyuntikkan dana tambahan.

“Apakah kemudian kita tambahkan equity yang pertama atau kemudian memang ini kita serahkan infrastrukturnya sebagaimana industri kereta api yang lain, infrastrukturnya itu milik pemerintah. Nah, dua opsi ini yang kita coba tawarkan,” kata Dony di Jakarta, Kamis (9/10).

Pada dasarnya, ujar Dony, proyek tersebut memberikan dampak ekonomi yang cukup signifikan bagi masyarakat karena memangkas waktu tempuh. Saat ini jumlah penumpang KCIC terus meningkat, mencapai 30 ribu penumpang per hari.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |