OJK Optimistis IHSG Tembus Level 8.000 pada Oktober

3 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan optimisme bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat berada di level 8.000 pada Oktober. Keyakinan ini seiring dengan positifnya kondisi pasar modal Indonesia saat ini, meski sempat tertekan pada akhir Agustus hingga awal September 2025 akibat aksi demonstrasi besar-besaran.

“OJK tentunya menyambut baik adanya optimisme penguatan IHSG di level 8.000 pada bulan Oktober ini. Kami melihat bahwa semangat optimisme ini turut didukung oleh fundamental ekonomi Indonesia yang solid dan ekspektasi penguatan pasar keuangan global yang meningkat. Saya menilai level tersebut dapat tercapai,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, dalam keterangannya, Rabu (8/10/2025).

Inarno merefleksikan pergerakan IHSG pada Agustus 2025. Ia menyebut, seiring dengan aksi demonstrasi dan penyampaian aspirasi masyarakat, IHSG menurun pada 29 Agustus hingga 1 September 2025 masing-masing sebesar 1,53 persen dan 1,21 persen. Namun, pada 2–3 September 2025, indeks kembali meningkat masing-masing sebesar 0,85 persen dan 1,08 persen.

Adapun secara month to date (mtd) selama Agustus 2025, IHSG naik 4,63 persen ke level 7.830,49. Selain itu, pada 28 Agustus 2025 IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 8.022,76.

“Terkait situasi terkini, dengan fundamental ekonomi yang solid serta komitmen pemerintah, OJK, self-regulatory organization (SRO), dan seluruh pemangku kepentingan untuk menjaga stabilitas pasar modal, kami melihat volatilitas yang terjadi pada akhir Agustus dan awal September bersifat jangka pendek. Ke depan, diharapkan kondisi dapat terus membaik,” ujarnya.

Meski optimistis IHSG dapat bertahan di level 8.000, Inarno memberikan catatan penting. Ia menyebut bahwa pergerakan IHSG tidak hanya dipengaruhi faktor fundamental emiten, tetapi juga oleh berbagai sentimen baik di dalam negeri maupun global.

“Kami mengingatkan bahwa keputusan dalam berinvestasi tetap perlu diiringi kewaspadaan dan pengelolaan risiko yang baik,” tuturnya.

Dari sisi regulator, Inarno menegaskan OJK terus memastikan pasar berjalan secara teratur, wajar, dan efisien.

“Kami juga mendorong terciptanya ekosistem pasar modal yang sehat dan berintegritas agar potensi pertumbuhan IHSG maupun instrumen lainnya dapat tercapai secara berkelanjutan, bukan hanya karena momentum jangka pendek,” kata Inarno menutup pernyataannya.

sumber : ANTARA

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |