Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa melontarkan kekesalannya kepada PT Pertamina (Persero) lantaran tak ada pembangunan kilang baru. Yang dia catat, tak ada kilang baru sejak krisis tahun 1998.
"Kita pernah bangun kilang baru nggak? Nggak pernah. Sejak krisis sampai sekarang nggak pernah bangun kilang baru," terang Purbaya dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XI DPR, dikutip Kamis (2/10/2025).
Di tahun 2018, Purbaya sempat meminta Pertamina untuk membangun kilang baru. Kala itu, Pertamina berjanji akan membangun 7 kilang baru dalam waktu 5 tahun. "Tapi sampai sekarang kan tidak ada satu pun. Jadi bapak (Komisi XI DPR) tolong kontrol mereka juga. Dari saya kontrol, dari bapak-bapak kontrol,"
"Karena kita rugi besar. Kita impor dari mana dari Singapura minyak dan produk-produk minyaknya," tegas Purbaya dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XI DPR, dikutip Kamis (2/10/2025).
Purbaya menuturkan, bahwa bukan karena Indonesia tidak bisa membangun kilang. Namun, Pertamina, dinilai malas-malasan dalam pengembangan proyek tersebut.
Purbaya pun mengisahkan, pernah memberikan tawaran kepada Pertamina untuk tidak membangun kilang lantaran ada investor dari China yang berminat membangun kilang di Indonesia dengan. Nanti, setelah 30 tahun, Pertamina yang akan memiliki kilang tersebut secara gratis.
"Pertamina bilang: kami keberatan dengan usul tersebut, karena kami sudah overcapacity. Waktu itu saya kaget, overcapacity apa? Kami sudah berencana bangun 7 kilang baru, satu pun nggak jadi kan. Tapi kedepan akan jadi, sampai sekarang nggak jadi. Yang ada malah beberapa dibakar kan," ungkap Purbaya.
Terakhir bangun kilang?
Sejauh ini, Pertamina sudah mengoperasikan setidaknya enam kilang besar. Diantaranya adalah Kilang Balikpapan, Kilang Plaju, Kilang Balongan, Kilang Cilacap dan Kilang Dumai serta Kilang Kasim.
Nah, kilang terakhir yang dibangun Pertamina adalah Kilang Kasim pada tahun 1995 yang merupakan Kilang Pengolahan Minyak satu-satunya yang berada di Wilayah Indonesia Timur
Kilang Kasim merupakan Kilang Pengolahan Minyak terbesar keenam di Indonesia dengan tingkat kompleksitas / NCI 2.8. Kilang ini memiliki kapasitas total sebesar 10 MBPOD dengan output produk yaitu Pertalite dan Solar B40.
Sebelum Kilang Kasim, Pertamina juga membangun Kilang Balongan di tahun 1994. Kilang pengolahan minyak ini memiliki kompleksitas tertinggi di Indonesia dengan tingkat kompleksitas/NCI 11.9.
Adapun Kilang Balongan beroperasi di bawah PT Kilang Pertamina Internasional dengan mengolah minyak mentah (Crude Oil) menjadi produk BBM, Non-BBM dan Petrokimia.
Kilang Balongan merupakan Kilang Pengolahan Minyak terbesar keempat di Indonesia. Kilang ini memiliki kapasitas total sebesar 150 MBPOD dengan output produk yaitu Solar, Pertalite, Pertamax Turbo, Pertadex/Pertamina Dex, Avtur, Propylene, LPG.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasok Kebutuhan Gas Balongan, KPI Kontrak Gas Dari Laut Jawa