PBSI Evaluasi Pemerataan Sektor Usai Jadi Runner-up Piala Suhandinata

4 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Eng Hian menilai hasil runner-up di Kejuaraan Dunia Junior Beregu Campuran 2025 memperebutkan Piala Suhandinata 2025 tidaklah buruk. Namun, hasil ini tetap akan menjadi bahan evaluasi, khususnya dalam hal pemerataan kekuatan di setiap sektor.

Indonesia gagal mempertahankan gelar juara setelah kalah 0-2 (30-45, 44-45) dari China pada partai final yang berlangsung di National Centre of Excellence, Guwahati, Assam, India, Sabtu (11/10/2025).

“Hasil runner-up tidaklah buruk, tapi bukan hasil yang terbaik. Sebagai juara bertahan tentu kami ingin mempertahankan gelar, tetapi ini menjadi pelajaran untuk ke depan,” kata Eng Hian melalui keterangan resmi PBSI, Sabtu.

Menurut dia, tantangan utama yang harus dibenahi adalah pemerataan kekuatan di seluruh sektor agar Indonesia tidak hanya mengandalkan satu atau dua nomor unggulan.

“Pekerjaan rumahnya adalah bagaimana kami bisa membuat pemerataan di semua sektor. Bisa dilihat dari Kejuaraan Asia Junior dan Kejuaraan Dunia Junior ini. Dengan sistem relay point yang pendek, tertinggal 5–6 poin saja sudah sangat sulit mengejar jika hanya memiliki andalan di satu atau dua sektor,” ujar Eng Hian.

Meski gagal mempertahankan gelar, Eng Hian tetap memberikan apresiasi atas perjuangan para atlet muda yang tampil maksimal hingga partai puncak. Ia berharap para pemain dapat segera kembali fokus menghadapi nomor perorangan yang akan berlangsung pada 13–19 Oktober mendatang.

“Saya berterima kasih kepada anak-anak yang sudah berjuang. Jangan larut dalam kesedihan karena masih ada nomor perorangan. Mari kembali fokus dan bersiap untuk kembali menunjukkan yang terbaik,” kata dia.

Kapten tim Moh Zaki Ubaidillah menyampaikan permintaan maaf karena belum bisa memberikan hasil terbaik bagi Indonesia, seraya berjanji akan tampil lebih baik di nomor perorangan.

“Saya atas nama tim meminta maaf karena belum mendapatkan hasil terbaik. Terima kasih atas doa dan dukungan sehingga kami bisa berjuang sampai ke final. Masih ada nomor perorangan, kami akan kembali berjuang,” kata Ubed, sapaannya.

Tim bulu tangkis junior Indonesia harus merelakan trofi Piala Suhandinata 2025 kembali ke tangan China setelah kalah 0-2 (30-45, 44-45). Indonesia yang berstatus juara bertahan tampil dengan semangat tinggi untuk mempertahankan gelar, tapi harus mengakui keunggulan lawan yang menurunkan tiga pasangan juara Asia Junior 2025 di sektor ganda.

Partai pertama mempertemukan ganda putri Riska Anggraini/Rinjani Kwinnara Nastine dengan pasangan unggulan Cao Zi Han/Chen Fan Shu Tian dari China. Riska/Rinjani sempat menyamakan skor 5-5, bahkan menahan tiga match point lawan sebelum akhirnya kalah tipis 8-9.

Pada partai kedua, Rinjani kembali turun bersama Ikhsan Lintang Pramudya di sektor ganda campuran menghadapi Chen Jun Ting/Cao Zi Han. Pertarungan berlangsung ketat hingga skor 13-13, namun pasangan Indonesia kehilangan momentum dan tertinggal 15-18.

China makin memantapkan keunggulan melalui tunggal putri Liu Si Ya yang menundukkan Thalita Ramadhani Wiryawan dengan skor 27-20. Sementara Ubed belum mampu menahan perlawanan Liu Yang Ming Yu.

Ganda putra Raihan Daffa Edsel Pramono/Alexius Ongkytama Subagio pun tak berdaya dan hanya mengumpulkan tiga poin, menutup set pertama dengan kekalahan 30-45.

Memasuki set kedua, semangat juang tim Garuda Muda belum padam. Riska/Rinjani berhasil membuka asa lewat kemenangan 9-5 atas pasangan yang sama. Lintang/Rinjani kemudian menjaga momentum dan sempat unggul 13-8, tpi Chen/Cao berhasil membalikkan keadaan menjadi 18-14.

Di sektor tunggal putri, Thalita kembali harus mengakui keunggulan Liu Si Ya dengan skor 23-27. Harapan Indonesia sempat muncul ketika Ubed menyamakan kedudukan 29-29 melalui smes keras menyilang, tetapi lawan kembali unggul 36-32.

Partai terakhir menjadi penentu. Ganda putra Muhammad Rizki Mubarrok/Raihan Daffa Edsel Pramono tampil gigih menghadapi Chen Jun Ting/Liu Jun Rong, bahkan hampir memaksa rubber. Namun, perjuangan mereka harus terhenti di angka 44-45, membuat Indonesia kalah 0-2 secara keseluruhan.

Dengan hasil ini, Indonesia gagal mempertahankan gelar yang diraih pada edisi 2024. Sementara China kembali menegaskan dominasi mereka di level junior dengan tampil konsisten di semua sektor.

Hasil Akhir Final Piala Suhandinata 2025

Set 1

WD: Riska Anggraini/Rinjani Kwinnara Nastine vs Cao Zi Han/Chen Fan Shu Tian 8-9

XD: Ikhsan Lintang Pramudya/Rinjani Kwinnara Nastine vs Chen Jun Ting/Cao Zi Han 15-18

WS: Thalita Ramadhani Wiryawan vs Liu Si Ya 20-27

MS: Moh Zaki Ubaidillah vs Liu Yang Ming Yu 27-36

MD: Raihan Daffa Edsel Pramono/Alexius Ongkytama Subagio vs Chen Jun Ting/Liu Jun Rong 30-45

Set 2

WD: Riska Anggraini/Rinjani Kwinnara Nastine vs Cao Zi Han/Chen Fan Shu Tian 9-5

XD: Ikhsan Lintang Pramudya/Rinjani Kwinnara Nastine vs Chen Jun Ting/Cao Zi Han 14-18

WS: Thalita Ramadhani Wiryawan vs Liu Si Ya 23-27

MS: Moh Zaki Ubaidillah vs Liu Yang Ming Yu 32-36

MD: Muhammad Rizki Mubarrok/Raihan Daffa Edsel Pramono vs Chen Jun Ting/Liu Jun Rong 44-45

sumber : Antara

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |