Perang 2 Negara Muslim 'Pecah', Ratusan Tewas-Perbatasan Shutdown

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang pecah antara dua negara Muslim, Afghanistan dan Pakistan, akhir pekan waktu setempat. Ratusan orang dilaporkan tewas.

Mengutip AFP, Senin (13/10/2025), Taliban menyerang disepanjang perbatasan bersama kedua negara, Sabtu malam. Ini merupakan balasan atas serangan udara yang dilakukan oleh tentara Pakistan di Kabul pada hari Kamis lalu.

Pakistan sebenarnya tidak langsung mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun Islamabad telah berulang kali menyatakan haknya untuk mempertahankan diri dari lonjakan "militansi" yang katanya direncanakan dari tanah Afghanistan.

Juru bicara pemerintah Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan pada Minggu bahwa 58 tentara Pakistan tewas dan sekitar 30 lainnya luka-luka dalam bentrokan tersebut sementara sembilan pasukan Taliban tewas. Sedangkan militer Pakistan mengatakan 23 tentaranya dan lebih dari 200 pasukan Taliban dan afiliasinya tewas.

Meski begitu, Menteri Luar Negeri Afghanistan Amir Khan Muttaqi mengatakan bahwa "situasi terkendali". Ia mengklaim operasi yang dijalankan mencapai tujuannya.

"Dan kemudian teman-teman kami seperti Qatar dan Arab Saudi mengimbau bahwa perang harus dihentikan sekarang, dan perang dihentikan sekarang juga," katanya saat berkunjung ke India.

Afghanistan sendiri mengalami ledakan besar Kamis lalu di ibu kota. Otoritas setempat menyebutnya sebagai "serangan udara".

Tetapi Mujahid justru mengatakan insiden itu merupakan pelanggaran wilayah udara. Meski demikian, ia menambahkan bahwa tidak ada kerusakan yang ditemukan.

Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Pakistan Shehbaz Sharif mengatakan bahwa ia "mengutuk keras provokasi" oleh Afghanistan. Menurutnya, tidak akan ada kompromi terhadap pertahanan Pakistan.

"Setiap provokasi akan ditanggapi dengan respons yang keras dan efektif," kata Sharif dalam sebuah pernyataan, menuduh otoritas Taliban di Afghanistan membiarkan wilayah mereka digunakan oleh "elemen teroris".

Perbatasan Shutdown

Sementara itu, para pejabat mengatakan perlintasan perbatasan utama antar negara ditutup (shutdown) pada hari Minggu. Militer Afghanistan mengatakan pasukan tambahan juga telah dikirim ke perlintasan perbatasan utama di Torkham, yang terletak di perbatasan antara Kabul dan Islamabad, sedangkan para pejabat Pakistan di lokasi yang sama mengatakan tidak ada bentrokan lebih lanjut yang dilaporkan di daerah tersebut sejauh ini.

Perlu diketahui kekerasan terjadi ketika India menjamu menteri luar negeri Afghanistan untuk pertama kalinya sejak Taliban kembali berkuasa. Pakar hubungan internasional Afghanistan, Wahid Faqiri, mengatakan hubungan yang menghangat tersebut telah "membuat Pakistan marah dan mendorong Islamabad untuk melakukan agresi".

Sejak Tahun 2021

SebeKedua belah pihak telah berulang kali bentrok di wilayah perbatasan sejak Taliban menguasai Afghanistan pada tahun 2021. Tetapi pelanggaran wilayah udara yang jauh ke dalam wilayah Afghanistan akan menandai eskalasi yang signifikan.

Awalnya, militansi meningkat di Khyber Pakhtunkhwa barat laut, sejak penarikan pasukan pimpinan AS dari negara Afghanistan dan kembalinya pemerintahan Taliban. Hal ini disebabkan oleh kelompok Taliban Pakistan (TTP).

TTP adalah kelompok terpisah namun terkait erat dengan Taliban Afghanistan. Sebuah laporan PBB tahun ini menyatakan bahwa TTP menerima dukungan logistik dan operasional yang substansial dari otoritas de facto, merujuk pada pemerintahan Taliban di Kabul.

TTP sendiri berkampanyenya melawan pasukan keamanan Pakistan. Kekerasan di wilayah perbatasan telah menjatuhkan hubungan antara kedua negara tetangga ke titik terendah sepanjang masa.

"Namun, diplomasi harus kembali dilakukan untuk menemukan resolusi atas konfrontasi ini," ujar mantan diplomat senior Pakistan, Maleeha Lodhi.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Rusia Resmi Akui Taliban Pemerintah Afghanistan, China Respons

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |