Home > Pertahanan Sunday, 12 Oct 2025, 20:21 WIB
Awak Super Tucano melepaskan senapan mesin FN Herstal M3P kaliber 12,7 milimeter (mm) dan roket untuk menghancurkan sarang OPM.

JAKARTA -- Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) alias Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menjadi dalang pembakar gedung SMPN Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, Selasa (7/10/2025). Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz Polri mendeteksi, sebanyak 16 orang terlibat dalam aksi pembakaran sekolah tersebut.
Kini, aparat gabungan TNI-Polri dikerahkan untuk mengamankan Kampung Mangoldolki, Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang. Dari laporan yang diterima, personel TNI-Polri mengamankan Kampung Mangoldolki yang berjarak tidak jauh dari SD Negeri Kiwirok yang dibakar OPM.
"KKB Ngalum Kupel, Selasa (7/10) sekitar pukul 07.45 WIT, membakar bangunan SMP Negeri Kiwirok di Desa Sopamikma, Distrik Kiwirok," kata Kepala Operasi Satgas Damai Cartenze Brigjen Faizal Rahmadani di Kota Jayapura, Provinsi Papua.
Ketik dikejar, para pelaku pembakar sekolah melarikan diri ke arah Desa Delpem. Aparat gabungan kemudian menjaga Desa Mangoldolki yang berjarak tidak jauh dari tempat pembakaran sekolah.
Satgas Damai Cartenz mencatat, OPM juga membakar gedung SMPN Kiwirok pada 2021. Sehingga kala itu, proses belajar mengajar terpaksa dipindahkan ke SMPN 1 Oksibil, yang menjadi ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang.
"Serangan terhadap sekolah adalah tindakan keji karena menargetkan masa depan anak-anak Papua, karena ini bukan hanya kejahatan terhadap negara, tetapi juga kemanusiaan dan kami akan terus memburu para pelaku untuk memastikan wilayah Kiwirok tetap aman," ujar Faizal.
Tidak berselang lama, Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III melalui TNI AU bergerak dengan mengerahkan pesawat Embraer EMB 314 Super Tucano. Dalam rekaman video, pesawat serang ringan tersebut dikerahkan menggempur markas OPM yang beroperasi di Pegunungan Kiwirok.
Dilaporkan jika awak Super Tucano melepaskan senapan mesin FN Herstal M3P kaliber 12,7 milimeter (mm) dan roket untuk menghancurkan sarang OPM. Pengerahan pesawat bermesin turboprop produksi Brasil tersebut dilakukan karena lokasi sasaran mudah dijangkau.
Uniknya, setelah itu muncul rekaman dari anggota OPM yang meminta tolong kepada Tuhan setelah mendapat serangan dari TNI AU. Video itu pun viral hingga membuat gelak tawa masyarakat Indonesia, merespons nyali OPM yang ganas terhadap warga sipil, namun ketakutan melawan TNI.
Seputar Militer sempat mengonfirmasi penggunaan Super Tucano kepada petinggi Mabes TNI di Cilangkap. Yang bersangkutan memang membenarkan adanya operasi melawan OPM tersebut. Hanya saja, ia meminta hal itu ditanyakan langsung ke Mabesau atau Kogabwilhan III.
Eagle flies alone...