Sebanyak 27 Korban Belum Dievakuasi, Operasi Pencarian di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Diperpanjang

4 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Operasi pencarian dan evakuasi korban runtuhnya Mushala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, dipastikan akan diperpanjang apabila seluruh korban belum berhasil ditemukan hingga Ahad (5/10/2025), malam. 

Diketahui pada hari ketujuh ini, tercatat masih ada sekitar 27 korban yang belum dievakuasi dari bawah reruntuhan bangunan. Direktur Operasi Basarnas sekaligus SAR Mission Coordinator (SMC), Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, menegaskan bahwa tim SAR terus melakukan pencarian secara maksimal, termasuk membuka akses-akses baru untuk mempercepat proses evakuasi.

"(Korban yang kita temukan -red) langsung kita ekstraksi, kita kirim ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk diidentifikasi. Kami tetap akan maksimal untuk mencari korban dengan membuka akses akses masuk," katanya dalam konferensi pers kepada wartawan di Sidoarjo, Ahad.

"Kami upayakan hari ini selesai, tetapi jika (korban yang ada dalam daftar pencarian -red) belum ditemukan, maka akan diperpanjang," ungkapnya menambahkan.

Terkait berapa hari akan diperpanjang, ia mengatakan melihat kondisi di lapangan. Namun jika sesuai SOP bisa bertambah satu hingga tiga hari.

Sementara itu, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan memastikan bahwa upaya pencarian dilakukan tanpa henti selama 24 jam. Ia menyebut mayoritas korban ditemukan di lantai satu bangunan yang runtuh.

"Kita bekerja 24 jam. Pelaksanaan operasi pencarian korban ini bisa kita selesaikan dalam waktu dekat. Kebanyakan korban itu ditemukan di lantai 1. Untuk sektornya A1 dan A2 teknis dari Basarnas yang jelas paling banyak ditemukan di lantai satu," kata Budi.

Terkait proses pembersihan puing, Budi menjelaskan sebagian besar area telah dibersihkan. Namun, terdapat kendala teknis di sisi kiri bangunan yang menempel dengan struktur lain, sehingga diperlukan kehati-hatian dalam proses pemotongan beton.

"Untuk pekerjaan yang kita laksanakan hampir 60 lebih. Harapan saya besok sudah bisa merata. Ada kendala yaitu beton itu ada yang menempel di bangunan sebelah kiri. Jadi siang ini pak Muji dari ITS akan memberikan pemahaman kepada kami sehingga pemotongan beton itu tidak menyebabkan kerusakan lainnya. Korban yang belum ditemukan ada 27 (karena 1 korban baru ditemukan kondisi body part -red). Terbukti akurat atau tidak nanti akan kelihatan ketika rata dengan tanah. Ini titik akhir pencarian kita," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, juga menyampaikan bahwa pihaknya awalnya menargetkan seluruh korban dapat ditemukan hingga Ahad malam. Namun kondisi di lapangan menunjukkan bahwa perpanjangan operasi menjadi opsi realistis.

"Kami masih berharap bisa clear hari ini. Tapi kalau ternyata belum, maka target pencarian akan bergeser. Kalau pun sampai Senin, itu tinggal tahap clean up saja," kata Nanang.

Nanang menjelaskan, sesuai SOP, operasi pencarian dapat diperpanjang hingga tujuh hari setelah batas waktu awal jika dibutuhkan. Hal ini mengingat kompleksitas medan dan jumlah korban yang belum ditemukan.

"Korban memang ada di situ, hanya tinggal menunggu waktu untuk evakuasinya. Dengan situasi seperti ini, besar kemungkinan akan ada penambahan waktu pencarian," ungkapnya.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |