Stop Minum Susu Berlebihan, Ini Batas Aman Konsumsi Susu Harian Anak Menurut Pakar Gizi

4 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Guru Besar Keamanan Pangan dan Gizi IPB University, Prof Ahmad Sulaeman, mengimbau orang tua tidak memberikan susu secara berlebihan kepada anak. Ia menekankan bahwa asupan susu harian sebaiknya disesuaikan dengan usia dan kebutuhan anak.

Menurutnya, konsumsi susu secara berlebih justru dapat menganggu keseimbangan gizi dan menimbukan risiko kesehatan. "Berapa banyak kita harus minum susu, itu sangat tergantung pada usia. Sejak bayi, apalagi di bawah 6 bulan, semua kebutuhan gizi bisa terpenuhi dari ASI. Setelah itu, ASI saja mungkin tidak cukup, dan setelah usia satu tahun, anak membutuhkan tambahan makanan lain atau MPASI," kata Ahmad dalam keterangan tertulis, dikutip pada Senin (9/6/2025).

la menyarankan, anak usia sekitar satu tahun untuk mengonsumsi susu hanya berkisar 400 hingga 600 mililiter per hari. Karena meskipun menyediakan protein, lemak, beberapa vitamin, dan karbohidrat, susu (khususnya susu sapi) tidak mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan.

"Ketika anak mulai tumbuh, yang dibutuhkan bukan hanya protein dan lemak. Dia butuh juga serat dan komponen-komponen lain yang tidak ada di susu," kata dia.

Untuk itu, konsekuensi dari mengonsumsi susu secara berlebihan adalah anak akan merasa kenyang dan kehilangan selera untuk mengonsumsi makanan lain. Akibatnya, kata Prof Ahmad, asupan gizi menjadi tidak seimbang.

"Tidak bagus anak minum susu saja, nanti dia tidak tertarik pada makanan-makanan lain, akibatnya dia tidak mendapatkan gizi yang seimbang," kata dia.

Ahmad memaparkan, gizi seimbang harus memenuhi kebutuhan sesuai usia, aktivitas, dan kondisi tubuh. Hal itu mencakup bukan hanya protein, tetapi juga energi dari karbohidrat dan lemak, lemak esensial, vitamin larut lemak dan larut air, berbagai mineral (makro dan mikro), serat makanan, serta komponen lain yang penting bagi kesehatan.

"Kalau minum susu saja, berarti yang kita butuhkan itu tidak bisa terpenuhi. Bahkan kemungkinan karena di susu itu banyak lemaknya, bisa jadi obes (obesitas) gemuk," kata dia.

Selain itu, hal tersebut bisa menyebabkan ketergantungan yang besar pada susu. Anak jadi kurang semangat untuk mengonsumsi makanan lain yang justru juga penting untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.

"Anak juga bisa mengalami kekurangan zat besi karena kurang mengonsumsi makanan lain yang kaya akan zat besi," ujarnya. Oleh karena itu, ia menegaskan, pembatasan sekitar 400-600 mililiter per hari bertujuan agar anak tetap mau mengonsumsi makanan lain, sehingga kebutuhan gizi yang seimbang dapat terpenuhi secara optimal.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |