13 Tahun MDKA: Dukung Hilirisasi, dan Transisi Energi Berkelanjutan

2 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) terus menjaga keberpihakan terhadap pelaksanaan transisi energi, keberlanjutan lingkungan serta mendukung hilirisasi selama 13 tahun kehadirannya di industri pertambangan tanah air. Hal ini pun berimplikasi positif terhadap ekonomi sirkular.

Seluruh target kinerja MDKA dilakukan dengan perencanaan yang strategis tanpa mengesampingkan aspek regulasi, lingkungan dan hubungan baik dengan masyarakat.

Dalam hal transisi energi, MDKA telah merancang dan mengimplementasikan strategi dekarbonisasi melalui beberapa aspek yakni; efisiensi energi, penggunaan bahan bakar terbarukan dan penggunaan produk ramah lingkungan.

Untuk substitusi, MDKA menggunakan sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan dengan memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebagai alternatif utama untuk mendukung kebutuhan operasional perusahaan di Tambang Tujuh Bukit, Banyuwangi Jawa Timur, serta penggunaan panel surya untuk mendukung operasi Tambang Tembaga Wetar di Maluku Barat Daya.

Setiap entitas anak, Merdeka menjalankan program efisiensi energi dalam operasi pertambangan yang dirancang untuk mencapai standar keberlanjutan global. Program ini mencakup penggantian peralatan operasi dengan teknologi berbahan bakar lebih efisien, melakukan optimalisasi desain tambang berbasis data dan inovasi, serta mengembangkan kompetensi teknis operator untuk mendukung operasional yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Head of Corporate Communications MDKA, Tom Malik, memaparkan roadmap perusahaan dan anak usahanya akan terus berpihak pada visi keberlanjutan lewat implementasi di sektor energi, lingkungan dan sosial yang strategis.

"Peringatan Hari Pertambangan Nasional sekaligus menjadi pengingat bagi kami untuk terus mengedepankan praktik pertambangan yang baik dan berkelanjutan, sejalan dengan visi Merdeka sejak kami berdiri" ungkap Tom dalam keterangan resmi, Jumat (3/10/2025).

Dalam keberlanjutan lingkungan selama 13 tahun, sepak terjang MDKA mendapat apresiasi dari banyak pihak. MDKA meraih peringkat A ESG dari Morgan Stanley Capital International (MSCI), menduduki posisi pertama dalam Peringkat Risiko ESG Sustainalytics di antara perusahaan pertambangan terdiversifikasi di Indonesia dengan skor risiko sedang 27,1, serta menjadi konstituen dua indeks ESG terkemuka di Bursa Efek Indonesia (BEI): ESG Sector Leaders IDX KEHATI dan ESG Quality 45 IDX KEHATI.

Mengenai hilirisasi, MDKA aktif mendukung kebijakan pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah komoditas nikel dan tembaga. Melalui anak usahanya, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), MDKA berinvestasi pada fasilitas pengolahan termasuk Pabrik AIM (Acid Iron Metal) yang mengolah sisa bijih tembaga menjadi asam dan uap untuk fasilitas HPAL, sekaligus menciptakan ekonomi sirkular.

Ke depan dalam industri tambang tanah air, MDKA berkomitmen untuk menggali lebih potensi mineral secara produktif namun tetap efisien dan bertanggung jawab. Melalui Tambang Emas PANI yang dikelola oleh anak perusahaan, PT Merdeka Gold Resources, Tbk (EMAS) dan Proyek Tembaga Tujuh Bukit yang dikelola PT Bumi Suksesindo yang mengandung cadangan mineral besar, MDKA bertekad menjadi perusahaan pelopor yang menjadi benchmark praktik pertambangan yang baik (Good Mining Practices) di Indonesia dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan rakyat Indonesia.

"Di usia ke-13 MDKA dan tahun-tahun kedepan, grup Merdeka bertekad untuk mempertahankan praktik pengelolaan tambang yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat, memajukan kualitas lingkungan dan senantiasa taat pada regulasi," pungkas Tom.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Negara Ini Ternyata Sudah Lakukan Hilirisasi Batu Bara Sejak 1927

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |