Abd. Muththalib
Teknologi | 2025-07-16 00:37:50

Krisis iklim yang makin parah bikin dunia sadar: kita gak bisa terus bergantung pada bahan bakar fosil. Karbon makin menumpuk, bumi makin panas. Nah, solusinya? Energi terbarukan.
Energi terbarukan bukan cuma tren, tapi sudah jadi tulang punggung transisi energi global. Tenaga surya, angin, air, hingga biomassa - semua jadi senjata untuk menurunkan emisi dan menyelamatkan planet.
Tapi, pertanyaannya: negara mana yang paling serius dan sukses mengembangkan energi bersih ini?
Yuk, simak daftar negara penghasil energi terbarukan terbesar di dunia dan apa yang bikin mereka jadi “paling hijau”!
1. China - Sang Raksasa Energi Terbarukan Dunia

Kalau bicara skala besar, China gak ada tandingannya. Negara ini adalah produsen energi terbarukan terbesar di dunia, baik dari tenaga surya, angin, maupun hidro.
Fakta Menarik:
· Kapasitas tenaga surya tertinggi di dunia: lebih dari 430 GW (2023).
· Pembangkit listrik tenaga angin juga luar biasa, baik di daratan maupun lepas pantai.
· China punya PLTA Tiga Ngarai (Three Gorges Dam) - pembangkit listrik terbesar di dunia.
· Jadi eksportir utama panel surya ke seluruh dunia.
Tak hanya soal kapasitas, China juga berambisi mencapai netral karbon sebelum tahun 2060, dan pemerintahnya benar-benar serius.
Investasi besar digelontorkan, regulasi diperkuat, bahkan wilayah-wilayah terpencil pun kini dihiasi ladang surya dan turbin angin.
Skala masif, investasi besar, dan ekspor teknologi menjadikan China pemimpin global energi bersih.
2. Amerika Serikat - Kombinasi Sumber Daya dan Inovasi
Amerika Serikat menempati peringkat dua dunia dalam total kapasitas energi terbarukan.
Negara ini punya pendekatan yang kuat dalam hal diversifikasi, inovasi teknologi, dan insentif kebijakan.
Poin Penting:
· Texas dan negara bagian Midwest jadi pusat energi angin terbesar.
· California, Arizona, dan Nevada memimpin dalam tenaga surya.
· Ada ribuan proyek energi bersih dari sektor swasta dan publik.
· Pemerintah memberi insentif pajak dan stimulus bagi pengguna energi hijau.
Tak ketinggalan, AS juga memimpin dalam pengembangan teknologi penyimpanan energi, smart grid, dan sistem efisiensi energi berbasis AI.
AS mengandalkan kekuatan teknologi dan pasar untuk mendorong energi hijau ke level berikutnya.
3. Brasil - Juara Tenaga Air di Amerika Latin

Brasil adalah penghasil energi hidroelektrik terbesar kedua di dunia, setelah China.
Sekitar dua pertiga listrik Brasil berasal dari tenaga air, berkat sungai Amazon dan jaringan air yang luas.
Infrastruktur Utama:
· Bendungan Itaipu – salah satu PLTA terbesar dan paling efisien.
· Banyak bendungan dibangun di seluruh penjuru negara, dari utara ke selatan.
· Pemerintah Brasil juga mulai mengembangkan bioenergi dari tebu dan limbah pertanian.
Namun, Brasil menghadapi tantangan perubahan iklim yang memengaruhi debit air sungai. Karena itu, mereka mulai memperluas investasi ke tenaga angin dan biomassa.
Sumber daya air jadi andalan Brasil, tapi diversifikasi sedang dikejar untuk ketahanan jangka panjang.
4. India - Bangkit Jadi Raksasa Energi Surya
India dalam beberapa tahun terakhir mengalami lonjakan besar dalam kapasitas energi terbarukan, khususnya tenaga surya.
Negara ini memiliki matahari sepanjang tahun, terutama di wilayah gurun seperti Rajasthan dan Gujarat.
Data dan Fakta:
· India punya salah satu taman surya terbesar di dunia: Bhadla Solar Park.
· Target nasional: 500 GW energi non-fosil pada tahun 2030.
· Tenaga angin juga berkembang pesat, terutama di Tamil Nadu dan Karnataka.
Pemerintah India menggelontorkan subsidi, pinjaman lunak, dan kebijakan feed-in-tariff untuk mendorong pertumbuhan energi hijau.
Program seperti International Solar Alliance (ISA) juga memperlihatkan peran India di panggung global.
Dengan kebijakan ambisius dan potensi alam besar, India makin diperhitungkan di kancah energi hijau dunia.
5. Jerman - Pionir Transisi Energi Eropa

Kalau ada negara yang paling konsisten dan visioner soal energi hijau, Jerman juaranya.
Lewat program nasional Energiewende, Jerman sudah sejak awal 2000-an gencar meninggalkan bahan bakar fosil.
Ciri Khas Jerman:
· Kombinasi tenaga angin, surya, dan biomassa jadi andalan.
· Banyak rumah dan gedung industri pasang panel surya mandiri.
· Feed-in Tariff (FiT) menjadi kebijakan kunci mendorong pertumbuhan.
· Penutupan PLTN dan batu bara dilakukan secara bertahap.
Jerman juga sangat kuat di riset dan inovasi teknologi energi, termasuk penyimpanan daya dan sistem distribusi pintar.
Hal ini membuat sistem energi mereka semakin efisien dan tangguh.
Jerman adalah contoh nyata bahwa transisi energi bisa dilakukan secara sistematis dan sukses.
Negara Lain yang Patut Diperhatikan
Meski lima besar sudah disebutkan, ada beberapa negara lain yang juga aktif dalam pengembangan energi terbarukan:
- Spanyol - terkenal dengan ladang surya dan angin di wilayah selatannya.
- Norwegia - hampir 100% listrik berasal dari tenaga air.
- Chile - pionir tenaga surya di Amerika Selatan.
- Australia - sedang booming dalam pemasangan panel surya atap rumah tangga.
Lima negara di atas membuktikan bahwa energi bersih bukan lagi sekadar mimpi, tapi bisa menjadi realitas.
Dengan strategi yang tepat - baik dari sisi kebijakan, teknologi, maupun investasi - transisi menuju energi hijau bisa dicapai.
Setiap negara punya potensi dan pendekatan berbeda, tapi semuanya bergerak ke arah yang sama: masa depan yang lebih bersih, aman, dan berkelanjutan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.