6 Karya Ilmuwan Muslim yang Jadi Rujukan Peradaban Barat Mengembangkan Teknologi Air

3 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak sekadar menjadi bacaan, ilmuwan Muslim yang ahli dalam ilmu keagamaan dan sains berhasil menerjemahkan ayat Alquran tentang air, seperti Surah al Anbiya ayat 30 berikut ini

أَوَلَمْ يَرَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ أَنَّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَٰهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ ٱلْمَآءِ كُلَّ شَىْءٍ حَىٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ

a wa lam yarallażīna kafarū annas-samāwāti wal-arḍa kānatā ratqan fa fataqnāhumā, wa ja’alnā minal-mā`i kulla syai`in ḥayy, a fa lā yu`minụn

Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?

Peradaban Islam memiliki keberhasilan yang signifikan dalam mengembangkan teknologi air, terutama pada masa kejayaan Islam di abad ke-8 hingga ke-13. Para ilmuwan dan insinyur Muslim mengembangkan sistem irigasi yang canggih, seperti saluran air, bendungan, dan pompa air, yang memungkinkan pertanian yang lebih efektif dan meningkatkan produksi makanan.

Mereka juga mengembangkan teknologi pengolahan air, seperti sistem filtrasi dan desalinasi, yang memungkinkan masyarakat untuk memiliki akses ke air bersih dan sehat.

Selain itu, para ilmuwan Muslim juga mengembangkan teori-teori tentang hidrolika dan mekanika fluida, yang menjadi dasar bagi pengembangan teknologi air modern.

Keberhasilan peradaban Islam dalam mengembangkan teknologi air memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan masyarakat dan ekonomi pada masa itu, dan juga memberikan kontribusi pada perkembangan teknologi air modern.

Berikut ini adalah enam karya ilmuwan Muslim yang menjadi rujukan Barat mengembangkan teknologi air.