Anak Susah Makan Saat Flu? Dokter Sarankan Makanan Bergizi yang Gampang Ditelan

1 hour ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat anak-anak terserang penyakit influenza atau flu, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi orang tua adalah menjaga asupan nutrisi mereka. Menurut anggota Unit Kerja Koordinasi Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr dr Nastiti Kaswandani, Sp.A, Subs Resp (K), mengatakan anak-anak biasanya susah makan ketika sedang sakit.

Nafsu makan yang menurun drastis ini sering kali disebabkan oleh berbagai gejala flu, mulai dari hidung tersumbat yang mengurangi kemampuan mencium aroma makanan, hingga rasa tidak nyaman pada tenggorokan dan badan. Namun, di saat sakit, tubuh justru membutuhkan energi ekstra dan nutrisi lengkap untuk mempercepat proses pemulihan dan memperkuat sistem imun.

Dalam kondisi yang demikian, dr Nastiti menyarankan orang tua menyajikan makanan bergizi yang mudah ditelan seperti bubur. Bubur yang dibuat dengan menambahkan kaldu serta produk makanan cair yang tersedia di pasaran bisa dijadikan sebagai pilihan, tentunya dengan memperhatikan kandungan gizi makanan.

Menurut dr Nastiti, bubur maupun produk makanan cair yang kandungan karbohidrat, protein, dan lemaknya dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi anak bisa dijadikan sebagai pengganti makanan padat ketika anak sedang sakit. Makanan yang bisa membuat saluran pencernaan bekerja lebih keras seperti makanan berlemak tinggi, makanan berminyak, makanan bersantan, dan makanan pedas sebaiknya tidak diberikan kepada anak ketika sedang terserang flu.

"Terutama lagi, sebetulnya, kalau anak itu tidak mau makan, itu cairan yang penting harus cukup karena cairan sangat diperlukan. Ketika makan tidak mau, bubur tidak mau, susu bisa digunakan sebagai pengganti makanan untuk mencukupkan cairan maupun energi yang diperlukan oleh anak," ujarnya pada Selasa (30/9/2025).

Ia mengatakan, orang tua perlu mencari cara untuk memastikan kebutuhan anak akan cairan terpenuhi agar tidak sampai mengalami dehidrasi. Dokter Nastiti menyampaikan pentingnya orang tua mewaspadai serangan penyakit influenza pada anak, karena bisa memicu munculnya komplikasi yang membahayakan.

Ia mengatakan tingkat rawat inap anak usia satu sampai empat tahun akibat influenza dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan anak dalam kelompok usia lainnya. Menurut dia, infeksi virus influenza bisa menyebabkan komplikasi seperti pneumonia, croup (infeksi saluran nafas atas), dan bronkitis pada paru-paru serta peradangan pada otot maupun selaput jantung.

"Influenza juga diasosiasikan dengan toxic shock syndrome, myositis, myoglobinuria, dan gagal ginjal," katanya.

Menurut informasi yang disiarkan di laman resmi Kementerian Kesehatan, penyakit influenza atau flu disebabkan oleh infeksi virus influenza tipe A, B, dan C. Penyakit yang menyerang sistem pernapasan ini dalam banyak kasus hanya menyebabkan gejala ringan, tetapi dapat menyebabkan komplikasi serius pada bayi dan anak balita.

Gejala flu pada bayi dan anak balita dapat berupa demam tinggi yang tiba-tiba, batuk kering, sakit tenggorokan, pilek, sakit kepala, kelelahan dan lemas, serta nyeri otot dan sendi. Penularan penyakit influenza bisa dicegah dengan menjalani vaksinasi flu tahunan, menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta menghindari kontak dekat dengan penderita flu.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |