Wali siswa membantu menyiapkan hidangan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Pejaten Barat 01 Pagi, Jakarta Selatan, Senin (29/9/2025). SDN Pejaten Barat 01 Pagi mengambil langkah antisipatif dengan melibatkan komite orang tua murid untuk mengawasi proses pendistribusian MBG dari dapur SPPG hingga mengecek kualitas makanan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 21 siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 Gedong di Pasar Rebo, Jakarta Timur, mengalami gejala keracunan usai menyantap makan bergizi gratis (MBG) pada Selasa (30/9/2025). Akibatnya, beberapa anak sempat dibawa ke RSUD Pasar Rebo untuk mendapatkan penanganan.
Gubernur Jakarta Pramono Anung tidak mau berkomentar mengenai insiden keracunan yang diduga akibat program prioritas pemerintah pusat itu. Ia menyarankan awak media yang bertanya kepadanya untuk mengonfirmasi hal itu kepada pemerintah pusat.
"Tanyakan pemerintah pusat," kata dia di Balai Kota Jakarta, Rabu (1/10/2025).
Diketahui, kasus keracunan akibat MBG di Jakarta bukan kali pertama terjadi. Berdasarkan catatan Republika, setidaknya ada empat kasus keracunan akibat MBG di Jakarta sejak Agustus 2025.
Pertama, kasus keracunan akibat MBG terjadi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pancoran Kalibata, Jakarta Selatan, pada 29 Agustus 2025. Akibat kejadian itu, terdapat tiga orang yang terdampak dan mengalami gejala ringan.
Tak hanya itu, kasus dugaan keracunan juga kembali di SPPG Khusus Koja, Jakarta Utara, pada 8 September 2025. Akibatnya, terdapat 14 orang yang terdampak. Namun, hingga kini belum ada hasil uji laboratorium dari sampel makanan tersebut.
Setelahnya, sebanyak tujuh orang siswa di SMAN 15 Jakarta dilaporkan mengalami gejala mual usai menyantap MBG pada Selasa (23/9/2025). Tiga orang di antaranya sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Terkini, terdapat 21 siswa SDN 01 Gedong yang mengalami gejala keracunan usai menyantap MBG pada Selasa kemarin. Anak-anak itu dilaporkan mengalami gejala mual dan muntah.