Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) sebagai Kampus Digital Kreatif sukses menyelenggarakan The 1st International Conference on Tourism and Hospitality Business (ICTHB) 2025 di Kampus UBSI Kaliabang, Bekasi pada Senin (29/9).
REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI - Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) sebagai Kampus Digital Kreatif sukses menyelenggarakan The 1st International Conference on Tourism and Hospitality Business (ICTHB) 2025 di Kampus UBSI Kaliabang, Bekasi, Senin (29/9/2025). Konferensi internasional yang bertepatan dengan World Tourism Day ini mengusung tema Sustainable Tourism for All: Empowering Women, Disabilities, and Inclusive Growth.
Salah satu sesi akademik yang menjadi sorotan adalah diskusi dengan keynote speaker Assoc. Prof Dr Ani Wijayanti. Dalam presentasinya, Ani menyoroti persoalan stunting di Indonesia, khususnya di wilayah Sumba Timur.
Data Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Timur (2025) mencatat angka stunting di sana masih rata-rata 15% sepanjang 2021–2024. Angka ini melampaui target pemerintah untuk menekan prevalensi di bawah 14% pada 2024.
Menurut Ani, masalah stunting tidak hanya dapat diselesaikan dari sisi kesehatan, tetapi juga melalui pendekatan sosial ekonomi yang memberdayakan masyarakat, khususnya perempuan.
“Pemberdayaan perempuan di Sumba Timur terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga, yang pada akhirnya berdampak pada penurunan angka stunting. Melalui keterlibatan aktif dalam pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat, perempuan dapat memperkuat ekonomi keluarga sekaligus memperbaiki kondisi sosial secara keseluruhan,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa pariwisata inklusif adalah strategi pembangunan yang mampu menjawab berbagai persoalan masyarakat.
“Pariwisata yang dikelola dengan prinsip inklusif dan berorientasi pada kesejahteraan keluarga tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjadi solusi nyata untuk mengurangi stunting dan menciptakan generasi yang lebih sehat,” kata dia.